Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Dari sisi defisit transaksi berjalan atau current accout deficit (CAD), Josua melihat kalau CAD pada kuartal kedua tahun ini akan tetap rendah dan bahkan lebih rendah dibandingkan CAD kuartal I-2020 yang sebesar 1,4% PDB.
Penurunan CAD ini juga didukung oleh surplus neraca perdagangan pada kuartal II-2020 yang surplus US$ 2,91 miliar atau meningkat dari suprlus kuartal sebelumnya yang sebesar US$ 2,59 miliar.
Baca Juga: Saham-saham yang paling banyak diobral asing kemarin, Rabu (15/7)
Sayangnya, penurunan CAD ini tak serta merta membawa kabar baik. Josua melihat, penurunan CAD pada kuartal II-2020 malah mengindikasikan kalau aktivitas investasi serta permintaan domestik lemah sehingga mendorong eksektasi perlambatan ekonomi yang signifikan di kuartal II-2020.
Terakhir, suku bunga instrumen BI Reverse Repo SUN dalam dua minggu terakhir menunjukkan penurunan. Katanya, penurunan suku bunga instrumen ini biasanya mengindikasikan adanya penurunan suku bunga acuan bank sentral.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News