Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Mandiri memperkirakan adanya peningkatan harga (inflasi) tipis pada bulan Juli 2021, setelah pada bulan sebelumnya, Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami deflasi.
Ekonom Bank Mandiri, Faisal Rachman, memperkirakan, inflasi akan berada di kisaran 0,01% month on month (mom), atau secara tahunan sebesar 1,44% year on year (yoy).
Pada bulan Juli 2021, pemerintah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat dan dilanjutkan PPKM Level 4 yang ini menekan daya beli masyarakat dan menurunkan mobilitas publik.
“Sehubungan dengan hal itu, beberapa bahan pangan mengalami penurunan harga seperti daging ayam dan telur. Pun dengan tarif angkutan udara juga menurun,” ujar Faisal kepada Kontan.co.id, Minggu (1/8).
Baca Juga: Ekonom Bank Permata perkirakan inflasi Juli 2021 sebesar 0,01%
Meski begitu, permintaan masyarakat terlihat meningkat pada produk kesehatan sehingga harga kelompok ini juga meningkat. Selain itu, ada juga peningkatan dari keperluan akademik seiring dengan adanya tahun ajaran baru.
Dengan demikian, inflasi tahun kalender dari awal Januari 2021 hingga Juli 2021 diperkirakan sebesar 0,75% year to date (ytd) atau lebih rendah dari 0,98% ytd pada periode yang sama tahun lalu.
Sehingga ke depan, Faisal memperkirakan tingkat inflasi pada akhir tahun 2021 berada di kisaran 2,28% yoy atau berada di batas bawah kisaran sasaran Bank Indonesia yang sebesar 3% plus minus 1%.
Meski memang Faisal engaku, adanya PPKM Darurat dan PPKM Level ini mengurangi potensi demand-pull inflation dari pemulihan ekonomi Indonesia, tetapi pada paruh kedua masih ada kekuatan sehingga ada kemungkinan inflasi bergerak di kisaran sasaran BI tersebut.
“Ini seiring dengan potensi inflasi Indeks Harga Pedagangan Besar (IHPB) yang konsisten di atas IHK serta meningkatnya suplai uang beredar akibat stimulus Covid-19 sejak tahun 2020,” tandasnya.
Selanjutnya: BI perkirakan inflasi Juli 2021 sekitar 0,01%, berikut komoditas penyumbangnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News