Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memprediksi, neraca perdagangan akan surplus US$ 1,71 miliar pada bulan Maret 2021.
“Surplus kami perkirakan akibat pertumbuhan ekspor yang lebih besar daripada pertumbuhan impor. Pertumbuhan ekspor sebesar 17,87% year on year (yoy) dan impor 11,40% yoy,” kata Faisal kepada Kontan.co.id, Selasa (13/4).
Terperinci, kinerja ekspor Indonesia diperkirakan meningkat seiring dengan permintaan negara mitra dagang utama yang meningkat, seperti China. Impor China dari Indonesia diperkirakan meningkat 78,6% yoy.
Peningkatan permintaan juga disebabkan oleh kinerja manufaktur beberapa negara yang meningkat, seperti Jepang, Amerika Serikat (AS), Uni Eropa (UE), dan ASEAN.
Baca Juga: Ekonom BCA prediksi neraca dagang Maret 2021 surplus US$ 1,07 miliar
Tak hanya itu, peningkatan ekspor juga disundul oleh peningkatan harga beberapa komoditas andalan Indonesia dan peningkatan Baltic Dry Index.
Dari sisi impor, peningkatan impor disebabkan oleh meningkatnya aktivitas pembelian di Indonesia, khususnya kinerjra industri manufaktur. Apalagi, pada bulan lalu PMI Manufaktur Indonesia meningkat dari 50,9 pada Februari 2021 menjadi 53,2.
Peningkatan nilai impor juga disebabkan oleh peningkatan harga minyak sebesar 5% mom atau 104,3% yoy dan meningkatnya impor Indonesia dari China yang terindikasi naik 18,8% yoy.
Selanjutnya: Ekonom Bank Permata memperkirakan neraca dagang Maret 2021 surplus US$ 1,55 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News