Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terjadi peningkatan tingkat inflasi pada bulan Mei 2021. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada bulan Mei 2021 sebesar 0,32% mom, atau lebih tinggi dari inflasi April 2021 yang sebesar 0,13% mom.
Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardana mengatakan, peningkatan inflasi pada bulan Mei 2021 didorong oleh adanya momen Idul Fitri yang meningkatkan permintaan masyarakat.
“Terlihat dari peningkatan harga beberapa barang seperti makanan dan minuman, sandang, transportasi, dan emas perhiasan,” ujar Wisnu kepada Kontan.co.id, Rabu (2/6).
Seiring dengan hal itu, inflasi inti juga meningkat menjadi 0,16% mom dari 0,14% mom. Pun secara tahunan, inflasi inti tampak meningkat menjadi 1,37% yoy dari 1,18% yoy pada April 2021.
Peningkatan inflasi inti ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan seiring dengan momentum ini. Peningkatan permintaan ini kemudian tak hanya meningkatkan inflasi inti dan inflasi keseluruhan, tetapi juga tercermin dari peningkatan PMI Manufaktur pada Mei 2021 menjadi 55,3 dari sebelumnya 54,6.
Baca Juga: BPS catat inflasi Mei sebesar 0,32%, terdorong momentum Ramadan dan Lebaran
Ke depan, Wisnu melihat inflasi akan terakselerasi di paruh kedua tahun 2021. Hal ini seiring dengan peningkatan mobilitas dan implementasi vaksinasi yang bisa mempengaruhi indikator permintaan.
“Seperti contohnya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), penjualan ritel, penjualan otomotif. Yang ini juga sudah memasuki teritori positif sejak April 2021 seiring dengan pemulihan ekonomi,” tambah Wisnu.
Dengan demikian, Bank Danamon kemudian memperkirakan tingkat inflasi di keseluruhan tahun 2021 akan berada di 3,58% yoy atau berada di batas atas kisaran sasaran Bank Indonesia (BI) yang sebesar 2% - 4%.
“Kami percaya, bahwa dalam titik ini BI akan mempertahankan suku bunga kebijakannya sepanjang tahun dengan fokus pada stabilitas rupiah,” tandas Wisnu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
