kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.739   21,00   0,13%
  • IDX 7.468   -11,36   -0,15%
  • KOMPAS100 1.154   0,16   0,01%
  • LQ45 915   1,77   0,19%
  • ISSI 226   -0,94   -0,41%
  • IDX30 472   1,65   0,35%
  • IDXHIDIV20 569   1,75   0,31%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,25   0,16%

Ekonom: Ada Kemungkinan Kenaikan Suku Bunga BI Sebesar 25 bps Pada Tahun 2024


Kamis, 23 November 2023 / 20:03 WIB
Ekonom: Ada Kemungkinan Kenaikan Suku Bunga BI Sebesar 25 bps Pada Tahun 2024
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 6,00% dalam pertemuan Dewan Gubernur BI November 2023.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 6,00% dalam pertemuan Dewan Gubernur BI November 2023. 

Ekonom Bank UOB Enrico Tanuwidjaja mengungkapkan, dengan mencermati apa yang disampaikan oleh otoritas moneter, ia meyakini tak akan ada lagi kenaikan suku bunga acuan pada tahun 2023. 

“Secara retorika, nampaknya, meyakinkan bahwa tidak ada lagi kenaikan suku bunga setidaknya pada bulan Desember 2023,” terang Enrico dalam keterangannya, Kamis (23/11). 

Walaupun, juga ada pernyataan dari Gubernur BI Perry Warjiyo bahwa langkah BI masih akan sangat bergantung dengan perkembangan data. 

Baca Juga: BI Bersiap Merespons Kemungkinan Kenaikan Suku Bunga The Fed

Meski demikian, Enrico membuka kemungkinan kenaikan suku bunga acuan BI sebesar 25 basis poin (bps) lagi pada kuartal I-2024. 

Sehingga dengan demikian, suku bunga acuan BI mungkin berada di kisaran 6,25% setidaknya hingga akhir kuartal III-2024. 

“Kemungkinan besar, angka tersebut akan menjadi terminal rate untuk siklus kenaikan suku bunga saat ini,” tegasnya. 

Kemungkinan ini dengan menimbang, ketidakpastian pasar keuangan global juga arah suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) yang masih akan bertahan dalam suku bunga tinggi untuk beberapa waktu ke depan. 

Juga ada risiko mengenai perlambatan ekonomi China, serta ketegangan geopolitik yang mendorong kenaikan harga pangan dan harga energi global. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×