kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Ekonom: 2 kesalahan implementasi kebijakan hilir


Selasa, 18 Maret 2014 / 21:06 WIB
Ekonom: 2 kesalahan implementasi kebijakan hilir
ILUSTRASI. Terlalu banyak gas berlebih di perut cukup mengganggu kegiatan sehari-hari. (dok/News Medical)


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Ekonom Senior Bank Danamon Anton Gunawan, menilai ada dua kesalahan pemerintah dalam proses hilirisasi mineral mentah.

"Kesalah terbesar bukan secara kebijakan, namun dalam hal ini pemerintah tidak fokus mengenai kebijakan (yang mendukung) tersebut (ekspor mineral mentah)," Ujarnya di Ballroom Intercontinental Hotel Mid Plaza, Jakarta, Selasa (18/3/2014).

Menurutnya, harus ada kebijakan komprehensif guna mendukung kebijakan hilirisasi tersebut. Dia mencontohkan kebijakan kakao yg tidak disertai kebijakan lain yang mendukungnya seperti peningkatan kualitas kakao. Sehingga impor kakao Indonesia lebih besar dari ekspornya.

Kesalahan yang kedua menurut Anton adalah implementasi regulasi. Dia mempertanyakan mengapa pemerintah baru sekarang mengeluarkan kebijakan pelarangan tersebut.

"Mengapa tidak dari dulu, policy baru tinggal setengah tahun atau setahun ini. Itu yang membuat masalah," katanya.

Namun Anton mengatakan mendukung penuh proses hilirisasi mineral mentah yang dilakukan pemerintah jika proses hilirisasi dilaksanakan dengan benar. "Kalu itu (kebijakan) membuat hilirisasi, saya mendukung sepenuhnya," tandasnya. (Yoga Sukmana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×