kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Ekonom: 2 kesalahan implementasi kebijakan hilir


Selasa, 18 Maret 2014 / 21:06 WIB
Ekonom: 2 kesalahan implementasi kebijakan hilir
ILUSTRASI. Terlalu banyak gas berlebih di perut cukup mengganggu kegiatan sehari-hari. (dok/News Medical)


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Ekonom Senior Bank Danamon Anton Gunawan, menilai ada dua kesalahan pemerintah dalam proses hilirisasi mineral mentah.

"Kesalah terbesar bukan secara kebijakan, namun dalam hal ini pemerintah tidak fokus mengenai kebijakan (yang mendukung) tersebut (ekspor mineral mentah)," Ujarnya di Ballroom Intercontinental Hotel Mid Plaza, Jakarta, Selasa (18/3/2014).

Menurutnya, harus ada kebijakan komprehensif guna mendukung kebijakan hilirisasi tersebut. Dia mencontohkan kebijakan kakao yg tidak disertai kebijakan lain yang mendukungnya seperti peningkatan kualitas kakao. Sehingga impor kakao Indonesia lebih besar dari ekspornya.

Kesalahan yang kedua menurut Anton adalah implementasi regulasi. Dia mempertanyakan mengapa pemerintah baru sekarang mengeluarkan kebijakan pelarangan tersebut.

"Mengapa tidak dari dulu, policy baru tinggal setengah tahun atau setahun ini. Itu yang membuat masalah," katanya.

Namun Anton mengatakan mendukung penuh proses hilirisasi mineral mentah yang dilakukan pemerintah jika proses hilirisasi dilaksanakan dengan benar. "Kalu itu (kebijakan) membuat hilirisasi, saya mendukung sepenuhnya," tandasnya. (Yoga Sukmana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×