Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) berkomitmen mendukung berbagai macam program pemerintah tahun ini, salah satunya dengan membeli Surat Berharga Negara (SBN) dari pasar sekunder.
“Komitmen kami.. pembelian SBN dari pasar sekunder, itu dukungan kami untuk suksesnya program-program dalam Asta Cita,” tutur Gubernur BI Perry Warjiyo dalam agenda Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2024, Rabu (22/1).
Perry mengaku, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Menteri keuangan, bagaimana melakukan kerja sama dan bersinergi antara kebijakan fiskal dan moneter.
Adapun keduanya juga telah sepakat, bahwa BI akan melakukan mekanisme debt switching alias mengonversi utang jangka pendek menjadi jangka panjang.
Utang jatuh tempo yang akan dibayarkan pemerintah melalui mekanisme tersebut mencapai Rp 100 triliun. Utang tersebut merupakan hasil dari burden sharing antara pemerintah dan BI yang dilakukan dalam rangka pembiayaan penanganan pandemi Covid-19.
Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi, BI Cermati Ruang Penurunan Suku Bunga ke Depan
“Bahkan kami beli SBN dari pasar lebih dari itu. Kami sudah bicarakan itu dan mengumumkannya sehingga BI turut dukung program Asta Cita sehingga pembiayaan fiskal itu bisa didorong,” ungkapnya.
Sebelumnya, Perry mengungkapkan bahwa BI akan memborong SBN di pasar sekunder Rp 150 triliun, salah satunya untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.
Pembelian SBN tersebut dalam rangka operasi moneter BI. Bahkan Ia menyebut, jumlah pembelian SBN yang dilakukan BI bisa saja melebihi Rp 150 triliun.
“Kebutuhan likuiditas, dan segala macam, ada bagian dari rencana operasi moneter untuk ekspansi melalui pembelian SBN dari pasar sekunder. Jumlahnya bahkan tidak hanya Rp100 bisa sampai dengan Rp150 bahkan kemungkinan kemungkinan bisa lebih tinggi, nanti kami akan bicarakan,” tutur Perry dalam konferensi pers, Rabu (18/12).
Lebih lanjut, Perry menyampaikan, BI mendukung penuh implementasi program-program pemerintah dalam Asta Cita, termasuk untuk ketahanan pangan, pembiayaan ekonomi, serta akselerasi ekonomi dan keuangan digital.
Selanjutnya: Hino Keluhkan Maraknya Peredaran Truk Impor China di Indonesia
Menarik Dibaca: Inovasi Aksi Keberlajutan Mengubah Lahan Gambut Kabupaten Siak yang Sempat Terbakar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News