kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Dua orang tewas terseret banjir di Petukangan


Sabtu, 22 Februari 2014 / 22:10 WIB
Dua orang tewas terseret banjir di Petukangan
ILUSTRASI. Sate Ambal Khas Kebumen?(Youtube/Resep Masakan Enak)


Sumber: TribunNews.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Perumahan Sangrila Dua kembali diterjang banjir. Hujan yang mengguyur kawasan Jakarta dan sekitarnya sejak pagi hari hingga petang membuat perumahan yang terletak di Petukangan Selatan, Jakarta Selatan itu digenangi air.

Kawasan perumahan tersebut memang kerap menjadi langganan banjir karena letaknya bersebelahan dengan sebuah kali. Kali yang tidak mampu menampung debit air membuat kawasan perumahan menjadi bulan-bulanan banjir.

Ada yang berbeda banjir yang melanda pada Sabtu (22/2/2014) ini. Banjir kali ini memakan korban yang membuat dua orang harus meregang nyawa akibat terbawa arus yang cukup deras yang akhirnya keduanya tenggelam tidak dapat menyelematkan diri.

Ibnu (19) seorang saksi mata kepada Tribunnews.com mengungkapkan dua orang korban tewas tersebut akibat tenggelam. Korban pertama menurutnya seorang anak kelas VI sekolah dasar yang sedang bermain banjir di perumahan Sangrila Dua.

"Kalau yang anak kecil meninggal sekitar jam setengah empat sore (15.30 WIB)," ujarnya.

Sementara, satu korban tewas lainnya meninggal sekitar pukul 17.30 WIB. Korban merupakan seorang pria yang sehari-hari berprofesi sebagai kusir delman.
Pria yang kerap disapa Gondrong itu tewas ketika sedang melintas perumahan Sangrila Dua mengendarai kudanya.

"Kusirnya meninggal, kudanya juga mati," kata Ibnu.

Hingga berita ini diturunkan, kawasan perumahan Sangrila Dua masih dilanda banjir. Air yang menggenangi kawasan perumahan tersebut mencapai 1,5 meter.
Sementara, arus lalu lintas di perumahan tersebut masih dilanda kemacetan. Air yang ada di perumahan juga mengalir keluar ke Jalan Ciledug Raya yang membuat kendaraan yang hendak ke Ciledug dan sebaliknya mengalami kemacetan parah. (Muhammad Zulkifar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×