kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dua hari berturut-turut uji spesimen melebihi target 20.000


Jumat, 19 Juni 2020 / 20:10 WIB
Dua hari berturut-turut uji spesimen melebihi target 20.000
ILUSTRASI. Seorang staf mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap berada di laboratorium yang akan digunakan untuk tempat pemeriksaan COVID-19. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/pras.


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (Gugus Tugas Nasional) mencatat penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 per hari ini Jumat (19/6) totalnya menjadi 43.803 setelah ada penambahan sebanyak 1.041 orang.

Kemudian untuk pasien sembuh menjadi 17.349 setelah ada penambahan sebanyak 551 orang. Selanjutnya untuk kasus meninggal menjadi 2.373 dengan penambahan 34.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 berpotensi turunkan pendapatan hingga Rp 1.158 triliun

Adapun akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen sebanyak 20.717 pada hari sebelumnya, Kamis (18/6) dan total akumulasi yang telah diuji menjadi 601.239  Adapun uji pemeriksaan tersebut dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 121 laboratorium, Test Cepat Melokuler (TCM) di 90 laboratorium dan laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 230 lab.

Sedangkan untuk jumlah orang yang diperiksa per hari ini ada 10.381 dan akumulasinya menjadi 366.581. Dari pemeriksaan keseluruhan, didapatkan penambahan kasus positif per hari ini sebanyak 1.041, negatif 6.881 sehingga secara akumulasi menjadi positif 43.803 dan negatif 322.778.

"Kita dapatkan konfirmasi positif sebanyak 1.041 orang, sehingga akumulasinya menjadi 43.803 orang," kata Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Jumat (19/6).

Menurut Yuri, angka ini tidak tersebar merata di seluruh Indonesia, melainkan ada beberapa wilayah yang memiliki kasus penambahan dengan jumlah tinggi, namun ada beberapa yang tidak sama sekali melaporkan adanya penambahan kasus positif.

Baca Juga: Beberapa stasiun padat, pengguna KRL diimbau tetap atur rencana keberangkatan

"Kalau kita lihat distribusi dari kasus positif yang kita laporkan hari ini, Sulawesi Selatan melaporkan 207 kasus konfirmasi baru dan 43 kasus sembuh, DKI Jakarta 141 kasus baru dan 126 sembuh, Jawa Timur 140 kasus baru dan 103 sembuh," kata Yuri.

"Sumatera Selatan 84 kasus baru dan 31 sembuh, Bali 81 kasus baru dan 13 sembuh," imbuh Yuri.

Sementara itu, data provinsi 5 besar dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif adalah mulai dari DKI Jakarta 9.665 orang, Jawa Timur 9.057, Sulawesi Selatan 3.573, Jawa Barat 2.805 dan Jawa Tengah 2.471.

Berdasarkan data yang diterima Gugus Tugas dari 34 Provinsi di Tanah Air, Provinsi DKI Jakarta menjadi wilayah penambahan kasus sembuh tertinggi yakni 4.699 disusul Jawa Timur sebanyak 2.562, Jawa Barat 1.261, Sulawesi Selatan 1.169, Jawa Tengah 900 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 17.349 orang.

Baca Juga: Gara-gara corona, modal ventura hati-hati berinvestasi ke start up

Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.

Gugus Tugas Nasional merincikan akumulasi data positif COVID-19 lainnya di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 38 kasus, Bali 976 kasus, Banten 1.331 kasus, Bangka Belitung 147 kasus, Bengkulu 107 kasus, Yogyakarta 277 kasus.

Selanjutnya di Jambi 112 kasus, Kalimantan Barat 296 kasus, Kalimantan Timur 417 kasus, Kalimantan Tengah 738 kasus, Kalimantan Selatan 2.392 kasus, dan Kalimantan Utara 173 kasus.

Kemudian di Kepulauan Riau 263 kasus, Nusa Tenggara Barat 1.022 kasus, Sumatera Selatan 1.680 kasus, Sumatera Barat 700 kasus, Sulawesi Utara 784 kasus, Sumatera Utara 1.024 kasus, dan Sulawesi Tenggara 329 kasus.

Baca Juga: Survei: Pengguna transportasi umum turun drastis sejak pandemi Covid-19

Adapun di Sulawesi Tengah 173 kasus, Lampung 172 kasus, Riau 142 kasus, Maluku Utara 383 kasus, Maluku 544 kasus, Papua Barat 222 kasus, Papua 1.368 kasus, Sulawesi Barat 104 kasus, Nusa Tenggara Timur 108 kasus dan Gorontalo 220 kasus.

Total untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih dipantau ada sebanyak 36.464 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih diawasi ada 13.211 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 435 kabupaten/kota di Tanah Air

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×