Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Ketua Komisi XI Fadel Muhammad menilai target cukai hasil tembakau yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 142,7 triliun tidak realistis.
Usulan pemerintah tersebut sudah masuk ke Panitia Badan Anggaran DPR pekan lalu.
Target tersebut menurut Fadel masih memberatkan industri rokok. "Kami fokus untuk menyelamatkan industri agar tidak terjadi PHK besar-besaran," katanya, Senin (5/10).
Salah satu poin yang menjadi pertimbangan adalah perlambatan ekonomi yang terjadi saat ini. Menurut Fadel, jangan sampai industri ditambah beban baru dengan kenaikan cukai tersebut. "Untuk itu kami akan fokus membahas masalah ini," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Rokok Putih Indonesia Muhaimin Mufti mengaku keberatan dengan kenaikan cukai yang tinggi.
Menurut Mufti, penyesuaian itu harus dilihat dari target riil di tahun 2015. "Di tahun ini, sampai Agustus, target yang tercapai baru Rp 70 triliun sampai Rp 75 triliun. Bila dihitung sampai akhir tahun paling tidak pencapaian menjadi Rp 115 triliun,” jelasnya.
"Seperti telah kami sampaikan kepada Pemerintah dan Kementerian Keuangan RI dalam berbagai kesempatan, angka penerimaan cukai hasil tembakau 2016 yang realistis adalah sebesar Rp 129 triliun," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News