kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

DPR optimis APBNP 2013 selesai 17 Juni


Senin, 03 Juni 2013 / 14:48 WIB
DPR optimis APBNP 2013 selesai 17 Juni
ILUSTRASI. Inilah 4 Bahaya Kandungan Alkohol dan Bahan Kimia di Produk Deodorant


Reporter: RR Putri Werdiningsih |

JAKARTA. Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Ahmadi Noor Supit meyakini pembahasan rancangan Undang-Undang tentang perubahan APBN tahun 2013 dapat diselesaikan pada 17 Juni nanti. Hal tersebut diungkapkannya seusai mengikuti rapat konsultasi antara pimpinan DPR dan pihak pemerintah di Gedung DPR siang ini.

"Target penyelesaian pembahasan APBN-P 2013 sebelum 17 Juni itu optimis bisa selesaikan," kata Ahmadi saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/6).

Namun meski demikian politikus Partai Golkar itu menyebut keputusan tersebut masih tergantung dari pihak pemerintah. Ia beralasan meski pengambilan keputusan dilangsungkan di Banggar, tetapi pembahasannya masih harus dilakukan oleh kedua belah pihak.

Kabar adanya lobi-lobi yang dilakukan pihak pemerintah akan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi juga dibantah oleh Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ecky Awal Mucharam.

Anggota Banggar itu menegaskan dalam pertemuan tersebut tak terjadi kesepakatan politik. Kata dia, perdebatan mengenai kenaikan harga BBM terjadi di Banggar dan komisi DPR bukan dalam rapat konsultasi.

"Ya cuma itu (pemerintah) minta on time saja (pembahasan APBNP 2013 selesai 17 Juni nanti," tegas Ecky.

Sementara itu, Menteri Keuangan Chatib Basri menyebut kedatangannya ke DPR pagi ini tak terkait dengan persetujuan kenaikan BBM. Menurutnya pemerintah menggelar rapat konsultasi lantaran ada beberapa perubahan asumsi makro dan pemotongan anggaran sejumlah kementerian dan lembaga dari APBN 2013.

"Kemudian ada program-program pemotongan kementerian dan lembaga. Kalau pemotongan Anda tidak bisa sendiri," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×