Reporter: Adi Wikanto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Anggota DPR meminta Kementerian Keuangan segera menyuntik tambahan modal ke beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebab masa kerja tahun anggaran 2010 bakal segera habis. Bila tidak segera dicairkan, DPR khawatir angaran tersebut bisa hangus.
DPR menyampain permintaan itu saat menyetujui suntikan modal melalui penyertaan modal negara (PMN) ketiga BUMN, Senin (25/10). BUMN tersebut adalah PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (PII), PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), dan Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo). PII mendapat dana Rp 1 triliun, sedang Askrindo dan Jamkrindo Rp 1,8 triliun.
Anggota Komisi XI DPR Mustofa Assegaf menilai pengucuran modal itu harus dipercepat karena ketiga BUMN itu sangat membutuhkan suntikan modal secepatnya. Tanpa suntikan modal, dia menilai ketiga BUMN itu tidak akan bisa menjalankan bisnisnya dengan leluasa.
Seperti Jamkrindo dan Askrindo yang sudah menjamin penyaluran kredit usaha rakyat Rp 18 triliun. Gearing rasio di dua BUMN itu sudah mencapai 10,54 kali. Padahal, ketentuannya hanya 10 kali. "PMN harus segera dicairkan," kata Mustofa.
Ketua Komisi XI DPR Emir Moeis mengingatkan, sebentar lagi sudah memasuki bulan November. Ini artinya, masa kerja anggaran 2010 tinggal dua bulan lagi. "Kalau tidak segera dicairkan, PMN itu tidak akan efektif," tandas Emir.
Anggota Komisi XI DPR lainnya, Andi Timo Pangerang menambahkan, setelah ada PMN, pemerintah harus segera menata dan mengaudit aset negara yang tersebar di BUMN. "Agar asetnya jelas, karena ada banyak BUMN yang merugi," kata Andi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News