kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

DPR minta pemerintah mempercepat bahas APBNP


Rabu, 27 Februari 2013 / 15:24 WIB
DPR minta pemerintah mempercepat bahas APBNP
ILUSTRASI. Warna taupe merupakan campuran warna abu-abu dan coklat. Foto:?Instagram @the.artistic.elements


Reporter: Herlina KD | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Ketidakpastian ekonomi global berdampak pada beberapa asumsi makro dalam APBN 2013 meleset. Kondisi itu ditandai dengan nilai tukar rupiah yang terus melemah.

Harga minyak mentah dunia juga terus merangkak naik, sehingga mengerek harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ ICP). Alhasil, indikator asumsi makro berpotensi meleset.

Mencermati kondisi itu, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta pemerintah mempercepat pembahasan perubahan APBN 2013. Ketua DPR, Marzuki Alie bilang, pemerintah perlu mempercepat pembahasan APBNP, sehingga ada waktu cukup buat merealisasikan sesuai aturan yang berlaku.

Menurut Marzuki, bila APBNP 2013 terlambat disahkan, akan semakin sedikit waktu bagi pemerintah untuk melaksanakannya. Belum lagi, ada potensi penyalahgunaan anggaran. "Lebih cepat lebih baik bila memang diperlukan," katanya.

Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Rofyanto Kurniawan menuturkan, saat ini pihaknya masih menganalisis dan mempelajari proyeksi pendapatan negara dan prognosa belanja subsidi.

Menurutnya, BKF belum memutuskan apakah akan mengajukan APBNP lebih cepat dari jadwalnya seperti tahun lalu. "Kami akan melakukan konsolidasi internal mengenai (langkah) nantinya," ujarnya, Selasa (26/2).

Menurut Rofyanto, saat ini BKF terus mencermati pergerakan harga ICP yang Januari lalu sudah menyentuh rata-rata US$ 111,7 per barel. Sementara, nilai tukar rupiah ada di kisaran Rp 9.600 - Rp 9.700 per dollar AS, meleset sedikit dari asumsi dalam APBN 2013 sebesar Rp 9.300 per dollar AS.

Belum lagi, kemungkinan lifting minyak mentah yang jauh di bawah asumsi APBN 2013 sebesar 900.000 barel per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×