kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.425.000   10.000   0,41%
  • USD/IDR 16.660   -25,00   -0,15%
  • IDX 8.601   52,09   0,61%
  • KOMPAS100 1.190   7,97   0,67%
  • LQ45 856   4,71   0,55%
  • ISSI 304   1,01   0,33%
  • IDX30 441   1,72   0,39%
  • IDXHIDIV20 510   3,46   0,68%
  • IDX80 133   0,77   0,58%
  • IDXV30 139   0,98   0,71%
  • IDXQ30 140   0,70   0,51%

DPR minta pemerintah mempercepat bahas APBNP


Rabu, 27 Februari 2013 / 15:24 WIB
DPR minta pemerintah mempercepat bahas APBNP
ILUSTRASI. Warna taupe merupakan campuran warna abu-abu dan coklat. Foto: Instagram @the.artistic.elements


Reporter: Herlina KD | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Ketidakpastian ekonomi global berdampak pada beberapa asumsi makro dalam APBN 2013 meleset. Kondisi itu ditandai dengan nilai tukar rupiah yang terus melemah.

Harga minyak mentah dunia juga terus merangkak naik, sehingga mengerek harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ ICP). Alhasil, indikator asumsi makro berpotensi meleset.

Mencermati kondisi itu, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta pemerintah mempercepat pembahasan perubahan APBN 2013. Ketua DPR, Marzuki Alie bilang, pemerintah perlu mempercepat pembahasan APBNP, sehingga ada waktu cukup buat merealisasikan sesuai aturan yang berlaku.

Menurut Marzuki, bila APBNP 2013 terlambat disahkan, akan semakin sedikit waktu bagi pemerintah untuk melaksanakannya. Belum lagi, ada potensi penyalahgunaan anggaran. "Lebih cepat lebih baik bila memang diperlukan," katanya.

Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Rofyanto Kurniawan menuturkan, saat ini pihaknya masih menganalisis dan mempelajari proyeksi pendapatan negara dan prognosa belanja subsidi.

Menurutnya, BKF belum memutuskan apakah akan mengajukan APBNP lebih cepat dari jadwalnya seperti tahun lalu. "Kami akan melakukan konsolidasi internal mengenai (langkah) nantinya," ujarnya, Selasa (26/2).

Menurut Rofyanto, saat ini BKF terus mencermati pergerakan harga ICP yang Januari lalu sudah menyentuh rata-rata US$ 111,7 per barel. Sementara, nilai tukar rupiah ada di kisaran Rp 9.600 - Rp 9.700 per dollar AS, meleset sedikit dari asumsi dalam APBN 2013 sebesar Rp 9.300 per dollar AS.

Belum lagi, kemungkinan lifting minyak mentah yang jauh di bawah asumsi APBN 2013 sebesar 900.000 barel per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×