kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

DPR keberatan Merpati beli pesawat buatan China


Jumat, 26 November 2010 / 12:02 WIB
DPR keberatan Merpati beli pesawat buatan China
ILUSTRASI. Atlet Para Powerlifting, Ni Nengah Widiasih


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Komisi V DPR keberatan dengan rencana PT Merpati Nusantara membeli pesawat dari China. Sebab, sebagai mitra kerja, Komisi V DRR merasa tidak diberitahu. Apalagi, DPR meragukan kualitas pesawat asal Negeri Tembok Raksasa itu.

Keberatan tersebut disampaikan saat rapat kerja Komisi V DPR dengan Merpati, Kamis (25/11) kemarin. Keberatan pertama datang dari anggota Komisi V DPR Yudi Widiana Adia. Ia protes, karena Merpati tidak melibatkan DPR dalam pembahasan rencana pembelian pesawat tersebut. "Padahal ini masalah perhubungan, nanti kalau ada apa-apa, pasti juga akan kembali ke Komisi V DPR," kata wakil rakyat asal PKS ini.

Anggota Komisi V DPR lainnya Muhiddin M. Said juga mempertanyakan alasan pemilihan produk China. Ia meragukan, pesawat asal China memiliki kualitas yang sama baik dibandingkan pesawat-pesawat dari negara lain. "Semua orang juga tahu, bagaimana kualitas produk China," terang Muhiddin.

Ia khawatir, pemilihan produk China ini bukan keinginan direksi. Namun, ada pihak-pihak yang mengintervensi agar direksi memilih pesawat China. "Direksi harus jujur soal ini," kata politisi Demokrat ini.

Wakil Direktur Utama Merpati Adi Gunawan membantah adanya intervensi. Ia juga menegaskan, DPR tidak perlu khawatir dengan kualitas produk China sebab setiap pesawat memiliki standar internasional.

Sekadar mengingatkan, Merpati mendapat dana Rp 2,4 triliun untuk menambah armada. Rencananya, mereka akan membeli 20 pesawat dari China. Hal ini karena, Merpati ingin menambah jalur penerbangan perintis di kawasan Indonesia Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×