kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

DPR: Harga Solar Harus Turun Rp 500 per Liter


Rabu, 03 Desember 2008 / 08:16 WIB


Reporter: Hikmah Yanti |

JAKARTA. Terus meluncurnya harga minyak mentah dunia saat ini membuat banyak pihak tidak sabar menunggu keputusan pemerintah menurunkan harga solar bersubsidi. Tidak hanya kalangan pengusaha, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) juga mendesak pemerintah segera memangkas harga jual solar sebesar Rp 500 setiap liternya.


Menurut wakil Ketua Komisi VII DPR Sonny Keraf, dengan kondisi harga minyak mentah dunia di bawah level US$ 60 per barel saat ini, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk menunda penurunan harga solar.

"Memang kurs dolar naik tapi kan harga minyak mentah sekarang sudah di bawah US$ 60 per barel. Harusnya bisa turun Rp 500. Untuk premium saja bisa kenapa untuk solar gak bisa," kata Sonny di Gedung DPR, Selasa (2/12).

Sonny menambahkan, idealnya pemerintah segera membuat keputusan bulan ini sehingga mulai 1 Januari 2009 mendatang sudah berlaku harga solar baru.

Untuk menghindari kelangkaan solar nantinya, ujar Sonny, pemerintah melalui Pertamina perlu memberlakukan harga baru bagi SPBU untuk pengiriman solar beberapa hari  sebelum harga solar baru berlaku.

Hal ini seharusnya juga dilakukan Pertamina pada penurunan harga premium kemarin.  "Harusnya pasokan 2-3 hari sebelum diberlakukan harga baru untuk SPBU sementara di konsumen berlaku tanggal 1 Desember 2008," tutur Sonny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×