kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

DPR dan keluarga mau ikut tes cepat corona, begini respons Jokowi


Selasa, 24 Maret 2020 / 18:05 WIB
DPR dan keluarga mau ikut tes cepat corona, begini respons Jokowi
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo melihat peralatan medis di ruang IGD saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Presiden Joko Widodo memastikan Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayora


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Presiden Joko Widodo meminta prioritas pemeriksaan cepat (rapid test) untuk tenaga medis dan pihak yang masuk dalam kategori Orang Dalam Pengawasan (ODP) serta Pasien Dalam Pemantauan (PDP).

Termasuk juga bagi keluarga yang melakukan kontak erat tersebut. Hal itu disampaikan oleh Jokowi menanggapi pertanyaan anggota DPR yang hendak melakukan rapid test.

Baca Juga: Ridwan Kamil sebut Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana positif terinfeksi corona

"Tadi pagi saya telah perintahkan kepada Menkes untuk rapid test yang diprioritaskan adalah dokter dan tenaga medis serta keluarganya terlebih dulu. Dan juga para ODP dan PDP serta keluarganya, ini yang harus didahulukan," ujar Jokowi saat menyampaikan keterangan pers, Selasa (24/3).

Hal serupa juga sebelumnya telah disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk penanggulangan Covid-19 Achmad Yurianto. Yuri bilang setelah prioritas tersebut diperiksa, maka ada prioritas kedua setelah itu.

Baca Juga: Pengerjaan proyek smelter Kapuas Prima Coal (ZINC) tersendat wabah corona

Prioritas kedua adalah daerah yang telah menjadi daerah rawan penyebaran Covid-19. Salah satu contoh yang disampaikan adalah kawasan Jakarta Selatan yang mencatat jumlah kasus positif terbanyak.

"Kalau kit (alat) sudah cukup banyak, kita lakukan pemeriksaan berbasis kewilayahan," ujar Yuri.

Baca Juga: Mengenal tiga direktur baru Jiwasraya, siapa saja mereka?

Asal tahu saja saat ini sudah ada 125.000 alat ralud test yang disediakan pemerintah. Alat tersebut telah didistribusikan ke seluruh wilayah di Indonesia untuk digunakandalam pemeriksaan massal.

Sebagai informasi, sebelumnya anggota DPR membeli 20.000 rapid test untuk pemeriksaan anggota DPR beserta anggota keluarga. Hal itu diakui dibeli melalui sumbangan pribadi anggota DPR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×