kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

DPR: Banjir Jakarta karena hutan di Bogor rusak


Kamis, 17 Januari 2013 / 14:58 WIB
DPR: Banjir Jakarta karena hutan di Bogor rusak
ILUSTRASI. Menkeu Sri Mulyani bersama anggota Tim Satgas BLBI dalam jumpa pers di Jakarta (21/9/2021).


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Edy Can

JAKARTA. Luapan air yang melanda sebagian besar wilayah Jakarta bahkan hingga ke Istana Presiden membuat sebagian aktifitas ibu kota lumpuh total. Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron mengatakan, banjir yang melanda Jakarta disebabkan rusaknya hutan-hutan di Bogor, sehingga tidak bisa menahan air.

Akibat rusaknya hutan, Herman bilang seluruh air dari Bogor mengalir ke Jakarta dengan derasnya tanpa adanya proses penyaringan. "Banjir Jakarta ini karena kiriman dari hulu (Bogor). Pembalakan liar di hutan-hutan marak. Sekarang harus dicari tahu bagaimana cara minimalisasi pembalakan liar. Kalau hutan rusak, tentu harus diperbaiki," tutur Herman di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/1).

Karena itu Herman meminta pemerintah harus fokus terhadap perbaikan hutan. Herman menambahkan, jika diperlukan, anggaran Kementerian Kehutanan selama lima tahun ke depan digunakan untuk memperbaiki satu hutan. "Caranya jangan setengah-setengah, harus tuntas. Bila perlu diselesaikan satu per satu, misalnya selama lima tahun fokus untuk memperbaiki Katulampa. Perbaiki saja dulu," tandas Herman.

Herman juga mendesak pemerintah tidak lagi mementingkan kepentingan ekonomi tanpa memikirkan dampak kerusakan alam yang terjadi. Karena itu menurut Herman, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) dibuat, diubah dan kemudian dikaji, untuk lebih melengkapi aturan dan pembangunan yang ada.

"Hilangkan kepentingan ekonomi dari elit. Harus mencari ramuan tepat agar fungsi ekonominya tepat. Kalau fungsi hutan bisa dimanfaatkan, fungsi ekologi juga dipertahankan. Fungsi lingkungan dapat terjaga dengan baik," jelas Herman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×