Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Haji dan Umroh Republik Indonesia, Mochamad Irfan Yusuf Hasyim (Gus Irfan), memastikan bakal memperjuangkan lokasi terbaik bagi jemaah haji Indonesia di Masyair.
Masyair adalah puncak ibadah haji yang berisi pergerakan jemaah dari Makkah ke Arafah dan lanjut ke Muzdalifah dan Mina.
Kemenhaj meminta dukungan dari kedua Syarikah terpilih yang akan menjadi mitra utama dalam penyelenggaraan layanan Indonesia di Arab Saudi, yakni Rakeen dan Al-Bait Guest.
"Kami akan dianggap gagal jika jemaah Indonesia masih ditempatkan di zona 5. Karena itu, perjuangkanlah agar jemaah kita mendapatkan tempat terbaik," ujar Gus Irfan dalam keterangan pers yang diterima, Kamis (16/10/2025).
Baca Juga: Menteri Haji dan Umrah Minta Kejagung Dampingi Proses Peralihan Aset dari Kemenag
Selama dua tahun terakhir, kata Gus Irfan, jemaah Indonesia menempati zona 3 dan 4. Kemenhaj tak ingin hal itu terulang.
Karena itu, disepakati bahwa kerja sama dengan kedua Syarikah akan bersifat jangka panjang selama tiga tahun, dengan mekanisme evaluasi rutin setiap penyelenggaraan haji.
"Kami meminta agar Syarikah terus meningkatkan kualitas pelayanan, termasuk kapasitas akomodasi, tenda, serta fasilitas sanitasi," tuturnya.
Kemenhaj akan melakukan evaluasi rutin setiap tahun agar kedua Syarikah bersaing secara sehat untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
"Evaluasi akan dilakukan setiap tahun, dan apabila ditemukan pelayanan yang tidak sesuai standar, maka dapat diberikan sanksi hingga pemutusan kontrak," tegasnya.
Gus Irfan mengingatkan bahwa ada sejumlah catatan perbaikan dari penyelenggaraan sebelumnya, terutama terkait data jemaah dan beberapa markaz (kantor layanan jemaah haji di Saudi) yang perlu ditingkatkan kualitasnya.
Baca Juga: KPK Panggil Dua Saksi Terkait Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji 2024
"Tahun 2026, Indonesia akan memberangkatkan 203.320 jemaah, dan seluruh pihak diharapkan dapat memberikan pelayanan terbaik tanpa terkecuali," jelasnya.
Janji pelayanan haji bersih dan akuntabel
Ia menekankan bahwa Kemenhaj, yang dibentuk Presiden RI Prabowo Subianto, merupakan wajah baru integritas yang menjunjung tinggi prinsip transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme.
"Haji tahun ini kita mulai dengan proses yang bersih, transparan, dan akuntabel," tegasnya.
Peringatan juga telah disampaikan kepada dua Syarikah bahwa tidak boleh ada lagi "permainan" sedikit pun dalam proses pelaksanaan ibadah haji.
"Tidak boleh ada permainan sedikit pun dalam proses pelaksanaan haji. Tidak ada perlakuan khusus kepada pimpinan, perwakilan, maupun pihak mana pun kecuali untuk jemaah Indonesia," tuturnya.
Selanjutnya: Kolaborasi Menjadi Kunci Menuju Swasembada Energi Nasional
Menarik Dibaca: Kolaborasi Menjadi Kunci Menuju Swasembada Energi Nasional
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News