kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

DPR: Ada yang sengaja menutup kasus pajak Gayus


Rabu, 12 Januari 2011 / 11:58 WIB
DPR: Ada yang sengaja menutup kasus pajak Gayus


Reporter: Dwi Nur Oktaviani | Editor: Edy Can

JAKARTA. Wakil Ketua Komisi III DPR Fahri Hamzah menilai ada pihak yang sengaja menutupi kasus Gayus Tambunan. Dia mengatakan sebaiknya aparat penegak hukum juga mengusut kasus mafias pajak ketimbang mengurusi kasus Gayus ke luar negeri.

Dia mencurigai, kasus paspor palsu Gayus yang dibesar-besarkan sekarang sengaja untuk menutupi masalah perpajakan. "Satgas jangan hanya gembar-gembor masalah lain sedangkan inti permasalah dijauhin," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera ini, Rabu (12/1).

Fahri membantah ucapan bekas Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri yang menyatakan bila kasus Gayus dibongkar akan menggoyahkan ekonomi dan politik Indonesia. Dia menuding alasan bekas Kapolri itu tidak tepat. Menurutnya, Gayus justru ingin kasus mafia pajak tersebut dibongkar. "Sebenarnya dia (Gayus) ingin membongkar masalah namun merasa dibelokin," katanya.

Hari ini, Komisi III DPR mengadakan rapat internal untuk membahas masalah Gayus. Rencananya, komisi yang membidangi masalah hukum ini akan memutuskan apakah akan memanggil bekas pegawai pajak itu atau tidak.

Dalam persidangan beberapa waktu lalu, Gayus mengaku pernah menerima sejumlah uang untuk mengurus kasus pajak beberapa perusahaan besar diantaranya anak usaha Bakrie. Namun, hingga sekarang, kasus tersebut belum terungkap.

Sebaliknya, aparat penegak hukum malah mengutamakan kasus plesiran Gayus ke luar negeri. Gayus diduga menggunakan paspor palsu atas nama Sony Laksono untuk melancong ke Malaysia, Singapura dan Macau. Polisi telah menahan seorang pria berinisial A yang terlibat dalam sindikat pemalsuan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×