Reporter: Leni Wandira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon Presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menghadiri dialog Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Ia mendorong para pengusaha Indonesia ramai-ramai untuk berinvestasi agar laju pertumbuhan ekonomi negara naik diatas 7%.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi dengan rata-rata 7% itu merupakan strategi agar Indonesia bisa keluar dari jebakan negara dengan pendapatan menengah atau middle income trap.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Optimistis Pajak Digitalisasi Dapat Kerek Tax Rasio
"Dengan cara upskilling SDM karena kita mendapatkan bonus demografi dan kita memimpikan target dari 2045. Saya tahu ini bukan masalah yang mudah dan ini sesuatu yang harus kita siapkan secara serius," papar Ganjar dalam Dialog Apindo Capres 2024, Senin (11/12).
Untuk itu, di depan para pengusaha Ganjar mendorong peningkatan investasi yang memberikan nilai tambah, membuka lapangan kerja, serta mendatangkan penerimaan bagi negara dan daerah.
"Maka itu saya minta bantuan para pengusaha Apindo yang ada di depan saya untuk berinvestasi agar pertumbuhan ekonomi capai angka 7%. agar kita tidak masuk menjadi negara middle income trap," lanjut dia.
Selain investasi, tentunya penegakan hukum dan penguatan hukum menjadi solusi utama pertumbuhan ekonomi yang lebih baik ke depannya.
"Kalau penegakan hukum itu bisa tegak-setegaknya kemudian layanan pemerintahannya bisa sangat baik dan integritas aparaturnya bagus, bisa berjalan dengan baik seperti negara tetangga yakni Singapura," pungkasnya.
Baca Juga: Litbang Kompas: Prabowo-Gibran 39,3%, Anies-Muhaimin 16,7%, Ganjar-Mahfud 15,3%
Sebagaimana diketahui, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menghadirkan tiga calon presiden (Capres) Indonesia dalam acara ‘Dialog Pengusaha dengan Calon Presiden RI’ di Jakarta, Senin (11/12)
Dalam acara tersebut Ganjar dihadapi macam pertanyaan dari para pengusaha. Ganjar juga berbicara soal Perpajakan, Upah Minimum Provinsi (UMP), hingga Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News