Reporter: Abdul Basith | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mendorong pengembangan industri strategis untuk peningkatan alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Wakil menteri pertahanan (Wamenhan) Sakti Wahyu Trenggono bilang telah menyiapkan anggaran. Nantinya anggaran tersebut akan digunakan untuk meningkatkan pesanan ke industri lokal.
Baca Juga: Jokowi minta anggaran pertahanan dimanfaatkan untuk genjot industrialisasi
"Nanti ada anggaran di Kemenhan yang tentu kita akan alokasikan sedapat mungkin kita berikan industri," ujar Trenggono usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Kamis (31/10).
Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mendapatkan pesanan dari Kemenhan. Antara lain PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT Pindad (Persero), PT PAL Indonesia (Persero), PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero), PT Len Industri (Persero), dan PT Dahana (Persero).
Namun, Trenggono bilang tidak hanya akan menggandeng BUMN. Pihak swasta juga akan dilibatkan dalam penguatan industri strategis pertahanan tersebut
"Kita kasih orderannya, kan industri tidak berkembang kalau tidak mendapat kesempatan," terang Trenggono.
Saat ini Kemhan masih melakukan pendataan terkait alutsista yang dapat dipenuhi industri lokal. Namun, Trenggono memastikan akan memaksimalkan pembelian alutsista dalam negeri.
Baca Juga: Jokowi perintahkan Menteri ESDM Arifin Tasrif optimalkan EBT demi tekan impor migas
Sementara itu pemenuhan alutsista lokal dinilai belum mencapai 50%. Asal tahu saja saat ini Indonesia sempat melakukan kerja sama dengan Korea dalam pengembangan pesawat jet tempur Korean Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX).
Namun, Kerja sama tersebut masih dilakukan pengkajian. Pengkajian juga dilakukan untuk pembelian pesawat Sukhoi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News