kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dorong industri berorientasi ekspor, BI dan pemerintah perluas akses pasar


Kamis, 12 April 2018 / 20:21 WIB
Dorong industri berorientasi ekspor, BI dan pemerintah perluas akses pasar
ILUSTRASI. Dody Budi Waluyo


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BATAM. Pemerintah bersama dengan Bank Indonesia (BI) berupaya untuk mendorong industri berorientasi ekspor. Hal ini perlu perluasan akses pasar dan melakukan optimalisasi kawasan industri.

Asisten gubernur kepala departemen kebijakan ekonomi dan moneter BI Dody Budi Waluyo mengatakan, hal ini untuk memuluskan rencana pemerintah agar Indonesia bisa bangkit dan tumbuh menjadi negara dengan berpenghasilan meningkat serta, lapangan pekerjaan juga semakin tersedia.

“Tentunya kita perlu ada suatu loncatan, di mana kita harus masuk kepada suatu tataran industri manufaktur harus berani tumbuh pesat,” Ujarnya saat media Briefing di Batam, Kamis (12/4).

Dody melanjutkan, target seperti ini dinilai ideal pasalnya pemerintah dan BI ingin mendorong hal tersebut dari semua sisi. Menurutnya, dengan di dorongnya industri dapat memberikan devisa kepada negara, dan bukan hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, juga kebutuhan luar negeri.

Dia menjelaskan, pemerintah dan BI akan melancarkan strategi industri manufaktur yang berteknologi tinggi dan sedang, lalu industri padat karya. Strategi seperti ini dipercaya akan menjadi salah satu solusi dari pilihan manufaktur yang akan dipilih oleh pemerintah ataupun swasta.

“Saat ini kita mencoba keluar dari jebakan middle income, maka banyak negara harus masuk kepada satu level di mana Neraca Perdagangan, neraca berjalannya paling tidak ada di posisi level devisit yang minimal atau sudah masuk pada level surplus,” katanya.

Melihat perkembangan saat ini, lanjutnya, pada tiga tahun terakhir Indonesia memiliki neraca perdagangan yang selalu defisit. Namun, menurut Dody Indonesia harus merubah neraca perdagangannya menjadi surplus jika ingin keluar dari middle Income trap.

“Semakin surplus dia, semakin kuat negara tersebut tumbuh sustainable, inklusif dan nantinya akan menghasilkan pendapatan perkapita yang terus meningkat. Dan inilah yang akan kita tujuan,” jelasnya

Menurut dia, Indonesia ekspor Indonesia saat ini masih terhalang oleh impor dalam jumlah yang besar. “Kalau kita masih seperti sekarang ini, dalam posisi CAD-nya defisit, meskipun defisitnya cukup sehat, bisa saja untuk kita tumbuh 6-7% bahkan 8% kita selalu terkendala karena import kita selalu dalam jumlah yang besar,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×