Reporter: Abdul Basith | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) infrastruktur dan Perumahan dan Pengembangan Kawasan (PPK) akan menambah taring perusahaan plat merah.
Hal itu dikarenakan akan ada kenaikan aset BUMN yang bersangkutan. Kenaikan aset akan ikti mendongkrak kenaikan leverage sehingga lebih besar.
"Holding meningkatkan kemampuan aset maupun levarage pinjaman," ujar Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero/HK), Bintang Perbowo saat konferensi pers mengenai perkembangan pembentukan holding, Kamis (15/11).
HK nantinya akan menjadi induk holding BUMN infrastruktur. Sebagai anggota holding adalah PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Yodya Karya (Persero) dan PT Indra Karya (Persero).
Hal serupa juga diakui oleh Direktur Human Capital dan Pengembangan Sistem PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Novel Arsyad. Emiten berkode saham WIKA tersebut nantinya menjadi anggota holding PPK.
Bersama Perum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) sebagai induk holding, terdapat anggota holding lainnya yaitu PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Virama Karya (Persero), PT Amarta Karya (Persero), PT Indah Karya (Persero) dan PT Bina Karya (Persero).
Novel bilang dalam holding aset akan meningkat drastis. Hal itu juga akan meningkatkan kemampuan perusahaan plat merah membangun kawasan.
"Belum ada BUMN yang melakukan pembangunan mega township, kita bicara di skala itu," terang Novel.
Holding akan membuat BUMN dapat meningkatkan skala proyek. Hal itu membuat BUMN mampu bersaing dengan skala yang lebih besar.
Asal tahu saja, holding BUMN infrastruktur dan PPK ditargetkan selesai pertengahan Desember 2018. Saat ini holding BUMN infrastruktur telah masuk tahap harmonisasi sementara holding BUMN PPK pada tahap pembahasan antar lembaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News