kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.943.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.340   46,00   0,28%
  • IDX 7.108   -48,06   -0,67%
  • KOMPAS100 1.036   -7,15   -0,69%
  • LQ45 793   -7,13   -0,89%
  • ISSI 231   -1,02   -0,44%
  • IDX30 412   -2,67   -0,64%
  • IDXHIDIV20 483   -2,57   -0,53%
  • IDX80 116   -0,87   -0,75%
  • IDXV30 119   -0,80   -0,67%
  • IDXQ30 133   -0,85   -0,64%

'Doing Business 2015', Indonesia naik 6 peringkat


Rabu, 29 Oktober 2014 / 20:01 WIB
'Doing Business 2015', Indonesia naik 6 peringkat
ILUSTRASI. Uji coba LRT Jabodebek mulai dilakukan sejak Senin (15/5/2023). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Peringkat berinvestasi di Indonesia mengalami perbaikan. Berdasarkan laporan Doing Business 2015 yang dirilis oleh World Bank, Indonesia menduduki peringkat 114 dari 189 negara.

Sebelumnya peringkat doing business Indonesia berada pada peringkat 120. Setidaknya ada empat hal yang dinilai oleh World Bank.

Pertama, memulai bisnis. Dari kategori ini, Indonesia menduduki peringkat 155. Menurut World Bank, Indonesia membuat perizinan bisnis yang lebih mudah dengan sistem online.

Dengan sistem online memungkinkan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk mengeluarkan surat pertujuan akta pendirian melalui elektronik. Reformasi sistem ini berlaku untuk Jakarta dan Surabaya.

Kedua, dari sisi kelistrikan. World Bank menilai di Indonesia perusahaan listrik bisa mendapatkan listrik dengan lebih mudah. Hal ini sebagai akibat dihapuskannya kebutuhan kontraktor listrik untuk mendapatkan beberapa sertifikat keamanan instalasi internasional.

Ketiga, dari sisi pembayaran pajak. Pembayaran pajak di Indonesia lebih efisien untuk perusahaan dengan mengurangi tingkat kontribusi asuransi kesehatan si pemilik perusahaan. 

Keempat, dari sisi perdagangan lintas batas. World Bank menilai perdagangan lintas batas di Indonesia menjadi lebih sulit. "Karena infrastruktur yang tidak memadai di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta," ujar World Bank dalam laporannya, Rabu (29/10).

Peringkat pertama dengan doing business terbaik masih diduduki oleh Singapura. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyambut baik naiknya peringkat doing business Indonesia. Namun, "masih harus diperbaiki lagi," tandasnya.

Sebelumnya dirinya menjelaskan kalau iklim investasi di Indonesia perlu diperbaiki lagi. Masalah perijinan hingga pembebasan lahan yang selama ini selalu menjadi kendala harus diselesaikan.

Investasi menjadi kunci pemerintah untuk bisa mendongkrak ekonomi. Pasalnya, berharap dari sisi ekspor akan sulit karena ekonomi global yang melemah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×