kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Djarot: Tidak ada back up plan


Selasa, 09 Mei 2017 / 14:18 WIB
Djarot: Tidak ada back up plan


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat mengatakan sejak awal Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak memiliki rencana cadangan (back up plan) atas kelanjutan tugas di Balai Kota DKI, jika sampai divonis kurungan penjara.

Hal tersebut ia sampaikan usai mengetahui putusan vonis hukuman 2 tahun penjara terhadap Ahok pada sidang kasus dugaan penistaan agama yang digelar pagi tadi.

Menurutnya, tugas untuk melayani warga ibukota akan tetap dilakukan.

Djarot pun menuturkan dirinya dan Ahok tidak suka berandai-andai.

"Nggak ada back up plan, kita jalan terus, kita tidak pernah memikirkan berandai-andai tentang keputusan ini," ujar Djarot, saat ditemui di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (9/5).

Saat ini, kata Djarot, yang ia dan Ahok fokuskan yakni penyelesaian tugas hingga masa jabatan berakhir pada Oktober 2017.

"Yang kita pikirkan selama ini bagaimana kita menyelesaikan tugas sampai dengan Oktober 2017," kata Djarot.

Mantan Wali Kota Blitar itu pun kembali menegaskan dirinya tidak pernah berandai-andai saat menemui mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

"Jadi kita nggak pernah berandai-andai, ketika saya ketemu dengan Pak Basuki," kata Djarot.

Kendati merasa sedih atas putusan vonis Ahok, politisi PDI Perjuangan itu memasrahkan hasil putusan vonis.

Hal tersebut lantaran dirinya menghormati negara ini yang berlandaskan pada hukum.

"Tapi yang kita sampaikan, ya sudah kita serahkan saja pada Hakim, keputusan apapun harus kita hormati karena kita adalah negara hukum," ujar Djarot. (Fitri Wulandari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×