Reporter: Amal Ihsan Hadian | Editor: Amal Ihsan
JAKARTA. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie merasa ada pihak yang memfitnahnya setelah muncul teguran Susilo Bambang Yudhoyono terkait pengumpulan pengurus daerah yang dituding sebagai upaya konsolidasi. Demikian disampaikan salah satu tim sukses Marzuki Alie, Max Sopacua saat dihubungi Kamis (28/3/2013).
"Marzuki merasa difitnah dengan disebut mengumpulkan kekuatan oleh SBY. Dia mengumpulkan orang kalau misalnya Saan yang maju, tapi kalau Ani dan SBY yang maju, masa iya Marzuki bersaing?" ujar Max. Max menuding ada pihak-pihak tertentu yang sengaja membentuk persepsi bahwa Marzuki sedang menggalang kekuatan untuk melawan SBY.
Belakangan ini, dukungan para pengurus daerah terhadap SBY untuk menjadi Ketua Umum menguat. Menurut Max, wacana konsolidasi yang dilakukan Marzuki bisa saja terjadi jika calon yang diusung bukan SBY. "Tapi ini kan SBY mau maju, jadi buat apa Marzuki melawan? Seluruh daerah juga sudah sepakat," kata Max.
Meski demikian, Max melihatnya sebagai salah satu kritik atas pencalonan SBY. Jika SBY menjadi ketua umum, Max mengaku bisa jadi posisi Sekretaris Jenderal yang kini diisi Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) diganti dengan melakukan sejumlah sinkronisasi dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
Partai Demokrat akan melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) pada 30-31 Maret 2013. KLB itu dilakukan untuk memilih Ketua Umum baru menggantikan Anas Urbaningrum.
Saat ini, sejumlah nama kader internal mulai disebut-sebut masuk dalam bursa calon Ketum yakni Saan Mustopa, Tri Dianto, Marzuki Alie, Hadi Utomo, hingga Syarief Hasan. Namun, setelah pertemuan di Cikeas pada pekan lalu, dukungan justru menguat ke arah keluarga Cikeas terutama SBY dan dua anggota keluarganya, Ani Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).
Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhyono menjelang KLB memberikan pesan singkat kepada Marzuki Alie. Isinya mempertanyakan alasan Marzuki melakukan sejumlah pertemuan dengan pengurus daerah.
Tim sukses Marzuki memang sempat mengumpulkan para pengurus daerah di Makassar, Sulawesi Selatan dan juga Ancol, Jakarta. Marzuki berdalih bahwa pertemuan di Ancol dilakukan hanya untuk memfasilitasi para pengurus daerah yang kesulitan mendapat tiket pesawat ke Bali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News