Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah meluncurkan program Kartu Prakerja. Untuk menyalurkan dana dari program tersebut, pemerintah telah menggandeng perusahaan platform pembayaran digital, yakni OVO dan LinkAja, bersama dengan Bank Negara Indonesia (BNI).
Sebagai mitra resmi yang menyalurkan dana Kartu Prakerja, OVO mengaku sudah siap untuk menjalankan tugasnya tersebut. Bahkan, menurut Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra, OVO terlibat dalam program kartu prakerja di tiga area.
Baca Juga: Simak panduan 7 langkah praktis mendapat Kartu Prakerja
Pertama, ikut mengembangkan situs web prakerja.go.id. Dalam pengembangan situs tersebut, OVO dan Bareksa mengirimkan masing-masing lima engineer dan satu designer UI/UX. Kedua, ikut menyosialisasikan program kartu prakerja, dan ketiga, mendistribusikan dana bantuan setelah penerima kartu prakerja menyelesaikan pelatihan online.
"OVO optimis Kartu Prakerja dapat berkontribusi secara signifikan dalam mengurangi tingkat pengangguran muda yang jumlahnya sekitar 3,7 juta jiwa, dan membantu mereka meningkatkan pengetahuan serta kompetensi agar sesuai dengan kebutuhan pasar saat ini, terkhusus setelah pandemi Covid-19 bisa diatasi," kata Karaniya kepada Kontan.co.id, Senin (13/4).
Sebagai mitra resmi pembayaran digital program Kartu Prakerja, sambung Karaniya, OVO mendapat amanat untuk menyalurkan dana insentif senilai Rp 600.000 setiap bulan. Dana itu akan ditransfer dalam beberapa tahap selama 4 bulan, ke akun uang elektronik para peserta yang telah menyelesaikan pelatihan dalam program Kartu Prakerja.
"Bantuan akan disalurkan bagi mereka yang sudah mendaftarkan diri untuk program Kartu Prakerja dan mengikuti seluruh persyaratan yang ada. Bantuan dikirimkan secara langsung ke akun pengguna setiap bulannya yang telah menyelesaikan pelatihannya," terang Karaniya.
Baca Juga: OVO bentuk gugus tugas guna membidik transaksi uang elektronik saat PSBB
Menurutnya, langkah pemerintah yang telah menggandeng pelaku industri digital sebagai mitra resmi program Kartu Prakerja adalah langkah yang tepat. Selain karena kemudahan transaksi non-tunai, digitalisasi layanan juga dinilai relevan pada kondisi saat ini.
"Ini mendukung jaring pengaman sosial yang dibangun oleh pemerintah. Terlebih dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini, digitalisasi layanan semakin mendukung arahan physical distancing untuk mematahkan rantai penyebaran virus," ungkapnya.
Sayangnya, Karaniya masih enggan menggambarkan dampak secara bisnis bagi OVO dengan menjadi mitra resmi penyaluran dana Kartu Prakerja. "Untuk Kartu Prakerja masih dalam proses registrasi, dan masih harus melalui proses seleksi serta pelatihan online. Fokus OVO saat ini masih edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News