kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Disebut Catut Nama Dosen di Malaysia pada Publikasi Ilmiah, Dekan FEB UNAS Membantah


Jumat, 12 April 2024 / 22:17 WIB
Disebut Catut Nama Dosen di Malaysia pada Publikasi Ilmiah, Dekan FEB UNAS Membantah
ILUSTRASI. Ilustrasi menulis


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Nasional (UNAS) Kumba Digdowiseiso diduga mencatut nama sejumlah akademisi di Universiti Malaysia Terengganu (UMT) untuk berbagai publikasi ilmiahnya.

Mengutip laporan Retraction Watch, sejumlah dosen UMT mendapatkan laporan bahwa nama mereka muncul di daftar nama penulis dalam beberapa makalah ilmiah Kumba. 

"Saat sedang mencari di Google Scholar dan menyadari bahwa nama mereka, dan banyak nama lain dari departemen mereka, berulang kali muncul di samping nama penulis yang tidak mereka kenal: Kumba Digdowiseiso, dekan fakultas ekonomi dan bisnis di Universitas Nasional di Jakarta, Indonesia," tulis Retraction Watch.com, yang dikutip Jumat (12/4). 

Baca Juga: Besaran Bantuan KIP Kuliah 2024 Buat Mahasiswa Kampus Swasta dan Syarat Daftarnya

Associate Professor of Finance UMT, Safwan Mohd Nor, mengaku marah ketika pertama kali mengetahui hal ini, sebab pihaknya tidak pernah dimintai izin terkait publikasi makalah Kumba. 

Menurut Nor, saat ini namanya tercantum dalam empat publikasi ilmiah Kumba. Ia pun menduga berbagai publikasi ilmiah itu penipuan atau palsu. "Kami bahkan tidak tahu siapa orang ini," ungkap dia. 

Berdasarkan profil Google Scholar, Kumba telah menerbitkan setidaknya 160 makalah di 2024. Kumba disebut memang mengunjungi Universiti Malaysia Terengganu pada tahun lalu untuk membahas potensi kolaborasi penelitian dan terkait kemahasiswaan.

Hanya saja, Nor mengklaim kunjungan tersebut tidak membahas kesepakatan maupun kolaborasi penelitian. "Dia hanya datang berkunjung dan tiba-tiba nama kami ada di makalah-makalah itu," ucap Nor. 

Baca Juga: Latihan Soal UTBK-SNBT 2024 Gratis Biar Siap Hadapi Tes, Ini Link dan Cara Ikutnya

Dia dan sejumlah dosen serta penasihat hukum universitas telah menghubungi Kumba, namun belum direspons.

Menurut Nor, ada 24 staf di UMT yang tanpa sepengetahuan mereka masuk dalam daftar penulis makalah ilmiah Kumba. 

Sementara itu, Kumba Digdowiseiso juga sudah bersuara dan menanggapi tudingan terhadap dirinya dalam sebuah unggahan melalui story Instagram resmi UNAS, yakni @unas1949, pada Kamis (11/4). 

Bersama salah satu akademisi UMT Jumadil Saputra, Kumba menulis tiga poin pernyataan yang diunggah di story Instagram @unas1949. Pertama, Kumba menganggap bahwa Lori Youm, jurnalis Retraction Watch tidak meminta izin untuk mengunggah fotonya. Kumba juga keberatan atas berita yang telah ditulis. 

"Kami sudah menyampaikan keberatan kami kepada Lori melalui email dan Ivan sebagai op-in editor di mana kami masih menunggu tanggapan dari mereka," tulis Kumba.

Baca Juga: Monash University Jadi Tuan Rumah World Health Summit Libatkan Akademisi Indonesia  

Kedua, Kumba menyatakan Faculty of Business, Economics and Social Development (FBESD) UMT telah menggelar rapat internal dan memutuskan bahwa kasus ini merupakan masalah pribadi. Dengan demikian, hal itu tidak memerlukan intervensi/tindakan lebih lanjut, baik dari universitas maupun fakultas. 

Ketiga, UNAS dan UMT akan menggelar konferensi pers gabungan secara virtual, dimana Kumba sebagai Dekan FEB UNAS dan Suriani sebagai Dekan FBESD UMT, serta Jumadil Saputra (akademisi UMT) yang akan berkolaborasi dalam acara ini pada 19 April 2024. "Dan kami tidak akan memberikan pernyataan apapun sebelum ini," tulis Kumba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×