Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara, Joao Angelo De Sousa Mota (Joao Mota) turut menghadiri rapat koordinasi (rakor) percepatan swasembada pangan, energi dan air di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Selasa (16/9).
Seperti diketahui sebelumnya, Joao telah mengajukan surat pengunduran diri sebagai Direktur Utama Agrinas Pangan Nusantara kepada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada Senin 11 Agustus 2025 lalu.
Joao menjelaskan bahwa dirinya masih menunggu keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digadang-gadang bakal dilaksanakan pada 20 September 2025 mendatang.
“(Keputusan mundur) di RUPS, selama belum RUPS kan saya masih harus kerja seperti biasa,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Selasa (16/9).
Sebelumnya, Joao mengungkapkan, salah satu alasan pengunduran dirinya terkait anggaran yang belum kunjung cair dan birokrasi yang berbelit untuk mendapatkan anggaran. Namun saat ini, dia mengonfirmasi anggaran tersebut sudah ada.
Baca Juga: Soal Mundurnya Dirut Agrinas Pangan, Ini Kata HIPMI
Hanya saja, dia tak bisa menyebutkan berapa anggaran yang digelontorkan maupun yang telah dikantongi Agrinas Pangan Nusantara saat ini.
Di samping itu, Joao menuturkan jika hasil RUPS tersebut banyak pemegang saham yang tak setuju atas pengunduran dirinya, ia bakal mempertimbangkan langkah selanjutnya.
“Nanti kita pertimbangkan apa yang harus kita lakukan demi kepentingan bangsa dan negara yang lebih besar. Kalau saya harus tetap ya saya pasti bersedia untuk berkorban dan mengabdi kepada Bapak untuk bangsa dan negara,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Joao menyebut telah mengirimkan surat pengunduran dirinya ke super holdingBadan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Senin 11 Agustus.
Ia juga meminta maaf karena belum mampu memberikan kontribusi nyata bagi ekonomi negara maupun kesejahteraan petani.
Secara khusus, Joao juga minta maaf kepada masyarakat, khususnya petani, serta Presiden Prabowo Subianto yang telah memberikan kepercayaan ke dirinya untuk menjabat sebagai Dirut PT Agrinas Pangan Nusantara.
"Jadi, perkenankan saya menyampaikan pengunduran diri saya," ujar Joao dalam jumpa pers yang disiarkan langsung Kompas TV (11/8).
Joao juga menyebut, tidak ada dukungan stakeholder terkait cita-cita Presiden Prabowo agar Indonesia mencapai kedaulatan pangan juga menjadi sebab. Hingga saat ini, Agrinas Pangan belum memperoleh anggaran untuk melaksanakan segala program yang sudah direncanakan.
"Kami sampai hari ini tidak mendapatkan dukungan maksimal untuk bisa membuat langkah nyata. contohnya anggaran Agrinas Pangan Nusantara masih nol hingga saat ini," jelasnya.
Joao menilai, cara kerja BPI Danantara terlalu birokratis, tidak berorientasi bisnis. Contohnya, adalah berbelitnya birokrasi di Danantara saat Agrinas Pangan menyerahkan studi kelayakan atau feasibility study (FS) untuk sebuah rencana proyek.
Ia mengaku sudah tiga kali menyerahkan, namun meski berulang kali mengajukan, Danantara belum juga menyetujui karena berbagai alasan. "Sampai hari ini dimintakan lagi FS lagi, mungkin ketiga atau keempat kali kami serahkan itu," kata dia.
Baca Juga: Kepala Bappisus Bantah Agrinas Pangan Nusantara Tak Diberi Anggaran
Selanjutnya: Menkeu Purbaya Pertanyakan Alasan DPR Kembali Revisi UU P2SK
Menarik Dibaca: BMKG Deteksi 2 Bibit Siklon Tropis yang Berdampak Hujan Lebat di Provinsi Berikut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News