kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KSPI ramal bakal terjadi ledakan PHK di mana-mana pada 2021


Selasa, 29 Desember 2020 / 07:46 WIB
KSPI ramal bakal terjadi ledakan PHK di mana-mana pada 2021
ILUSTRASI. Jumlah kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) diramal bakal meledak pada 2021. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazarfoc.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) diramal bakal meledak pada 2021. Menurut Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), hal ini dilatarbelakangi kondisi ekonomi Indonesia tahun ini dan pandemi Covid-19. 

"Karena resesi ekonomi masih menghantui outlook 2021, maka isu kedua yang besar adalah ledakan PHK. Memang fase ledakan PHK yang pertama yang dirumahkan maupun yang di-PHK mendekati 3-4 juta, diantaranya 387.000 di-PHK itu pariwisata dan UMKM turunannya," ujar Iqbal melalui konfrensi pers virtual, Senin (28/12/2020). 

"Fase kedua di 2021, dimulai dari akhir 2020, kemudian masuk ke 2021, ledakan PHK itu akan lebih meningkat karena pariwisata belum bergerak dan PSBB juga makin ditingkatkan kan. Apalagi ada varian baru covid dari Inggris yang sudah masuk ke Singapura, Malaysia, tidak menutup kemungkinan masuk ke Indonesia itu pariwisata tetap terpukul," lanjut dia. 

KSPI tidak meyakini pernyataan pemerintah yang memastikan bakal ada peluang terciptanya lapangan kerja baru yang dihasilkan dari komitmen para investor luar negeri tahun depan. 

Baca Juga: Banyak peminat, Wapres pastikan program kartu prakerja dilanjutkan di tahun 2021

"Jangan-jangan investasi yang dijanjikan oleh investor luar negeri terutama, dari industri mobil listrik atau mungkin digital ekonomi, seperti dari Tesla, Amazon dari Amerika atau pun telah bertemu investasi dari Jepang, kami tidak terlalu optimis. Karena itu baru komitmen," ungkap Iqbal. 

Di sisi lain, lanjut Iqbal, realisasi investasi belum bisa dibuktikan, malah ledakan PHK sudah terjadi di mana-mana. Sebab, menurut dia, ledakan PHK sudah menyentuh industri manufaktur. Bahkan, ke depannya tidak menutup kemungkinan akan merambah ke sektor kesehatan. 

Baca Juga: Harap diingat! Mal dan restoran di Jakarta tutup pukul 7 malam mulai hari ini

"Menurut catatan KSPI, sepanjang 2021 akan menimpa industri manufaktur, baik padat karya maupun padat modal. Industri tekstil, garmen, sepatu sudah ada PHK. Industri otomotif sebagian sudah ada PHK. Industri perbankan, ritel-ritel sudah ada PHK di mana-mana. Industri farmasi bahkan yang tidak terkait dengan Covid-19 pun sudah ada PHK," ujar Iqbal.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah pengangguran periode Agustus 2020 mengalami peningkatan sebanyak 2,67 juta orang. Dengan demikian, jumlah angkatan kerja di Indonesia yang menganggur menjadi sebesar 9,77 juta orang. 

Baca Juga: Ekonom: UU Cipta Kerja akomodir kebutuhan calon pekerja dan pekerja

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan pandemi virus corona (Covid-19) membuat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia mengalami kenaikan dari 5,23% menjadi 7,07%.  

Jika dilihat berdasarkan lokasi, jumlah pengangguran di kota mengalami peningkatan lebih tinggi dibandingkan di desa. Di kota, tingkat pengangguran meningkat 2,69%,sementara di desa hanya 0,79%.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KSPI Perkirakan 2021 Bakal Terjadi Ledakan PHK di Mana-mana"
Penulis : Ade Miranti Karunia
Editor : Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Selanjutnya: Jika penerima bantuan subsidi gaji meninggal, ahli waris berhak menerima

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×