kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Banyak peminat, Wapres pastikan program kartu prakerja dilanjutkan di tahun 2021


Senin, 28 Desember 2020 / 21:28 WIB
Banyak peminat, Wapres pastikan program kartu prakerja dilanjutkan di tahun 2021
ILUSTRASI. Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang ke-10 di Jakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj.


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Presiden Ma'ruf Amin memastikan program kartu prakerja akan tetap berlanjut di tahun 2021 mendatang.

Menurut dia hal ini dikarenakan peminat yang mendaftar pada program ini sangat besar, bahkan mencapai 43 juta orang, sementara target kepesertaan di 2020 sekitar 5,6 juta orang.

"Program ini telah berhasil mencapai target kepesertaan 100% yaitu 5,6 juta orang, namun karena pekerja yang telah mendaftar program kartu prakerja ini cukup besar, yaitu 43 juta orang, maka pemerintah Insya Allah memutuskan untuk melanjutkan kegiatan ini pada tahun 2021," ujar Ma'ruf dalam Silaturahmi Wapres dengan Penerima Kartu Prakerja, Senin (28/12).

Ma'ruf menyebut program prakerja ini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan yang timbul akibat pandemi Covid-19. Pasalnya, akibat Covid-19, banyak masyarakat yang mengalami pemutusan hubungan kerja, dirumahkan, bahkan harus menutup usahanya.

Karenanya, dengan program ini diharapkan bisa mendorong pengembangan kompetensi para pencari kerja juga pekerja yang terkena PHK atau yang dirumahkan, termasuk para pelaku UMKM.

Baca Juga: Insentif Kartu Prakerja Rp 600.000 bakal cair 5 Januari 2021

"Harapannya di tengah situasi pandemi ini, para pekerja dapat meningkatkan keterampilannya dan dapat mendapatkan pekerjaan lagi atau dapat membuka usaha baru," ujar Ma'ruf.

Maruf juga mengatakan adanya insentif yang diberikan melalui program ini, diharapkan bisa menjaga daya beli pekerja yang menurun akibat Covid-19.

Ma'ruf meyakini program kartu prakerja ini berhasil dengan baik, melihat hasil survei evaluasi yang menggembirakan.

Berdasarkan hasil survei Angkatan kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2020 menunjukkan bahwa 88,9% peserta Program Kartu Prakerja menyatakan terdapat peningkatan ketrampilan yang dirasakan setelah mengikuti program. 

Sementara, hasil survei manajemen pelaksana Kartu Prakerja menunjukkan bahwa lebih dari 83% peserta menyatakan telah meningkat keterampilan kerjanya baik skilling (kemampuan), reskilling (kemampuan baru), dan upskilling (peningkatan kemampuan).  

Lebih lanjut, Ma'ruf juga berharap adanya kendala atau aspirasi peserta program kartu prakerja di 2020 bisa memicu inovasi baru pada program kartu prakerja di tahun berikutnya, sehingga pelaksanaannya menjadi lebih baik.

Selanjutnya: Berlanjut tahun depan, anggaran program kartu prakerja mencapai Rp 10 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×