kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dipo Alam khawatir ada penyusup di Tim Transisi


Jumat, 05 September 2014 / 19:25 WIB
Dipo Alam khawatir ada penyusup di Tim Transisi
ILUSTRASI. Resep Ikan Goreng Sambal Matah Khas Bali (dok/Asian Food Network)


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Sekretaris Kabinet Dipo Alam protes dengan cara pendekatan yang dilakukan Tim Transisi Jpkowi-JK. Menurut dia, pendekatan Tim Transisi terlalau gesit bahkan Dipo khawatir pergerakan Tim Transisi justru disusupi orang yang mencari keuntungan.

Dipo memaparkan, pemerintah sudah menunjuk tiga menteri yaitu Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, dan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi untuk berkomunikasi dengan Tim Transisi. Sehingga, Tim Transisi seharusnya melakukan komunikasi melalui ketiga menteri itu.

Hal tersebut sudah tercantum dalam Surat Edaran Sekretaris Kabinet nomor SE-10/Seskab/IX/2014 mengenai Koordinasi dan Komunikasi dengan Tim Transisi Presiden Terpilih Periode 2014-2019.

"Jadi mesti ada aturannya, jangan jalan-jalan sendiri. Karena saya dapat laporan ada yang namakan anggota Tim Transisi," ujar Dipo di Jakarta, Jumat (5/9/2014).

Dipo menerangkan, ia juga mendapat laporan ada orang yang mengaku-ngaku dari Tim Transisi datang ke kementerian dan ke perusahaan BUMN.

Karena itu, Dipo menyarankan agar Jokowi menulis surat soal siapa saja yang akan ditugaskan dari Tim Transisi. Hal ini diperlukan agar tidak ada yang menyusup.

Menurut Dipo, indikasi adanya penyusup dalam proses transisi ini sudah ada. "Ada. Kalau nggak, saya nggak bikin surat edaran. Kan perlu ditertibkan. Kalau malah jalan sendiri, tiba-tiba datang orang. Penipuan bisa terjadi, jangan kegesitan," tukas Dipo. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×