kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.144   56,00   0,35%
  • IDX 7.072   87,75   1,26%
  • KOMPAS100 1.056   15,28   1,47%
  • LQ45 830   12,75   1,56%
  • ISSI 214   1,84   0,87%
  • IDX30 423   6,75   1,62%
  • IDXHIDIV20 510   7,91   1,58%
  • IDX80 120   1,71   1,44%
  • IDXV30 125   0,55   0,45%
  • IDXQ30 141   2,04   1,47%

Di luar prediksi, neraca perdagangan Februari 2019 surplus US$ 330 juta


Jumat, 15 Maret 2019 / 09:58 WIB
Di luar prediksi, neraca perdagangan Februari 2019 surplus US$ 330 juta


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Februari 2019 tercatat surplus sebesar US$ 0,33 miliar. Surplus ini di luar perkiraan sejumlah ekonom yang memperkirakan neraca dagang bulan lalu mengalami defisit, tetapi menyusut dari bulan sebelumnya.

"Akhirnya setelah empat kali berturut-turut defisit, alhamdulilah saat ini surplus," ungkap Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Jumat (15/3).

Surplus itu disebabkan oleh nilai ekspor yang tercatat sebesar US$ 12,53 miliar. Sementara nilai impor tercatat lebih rendah sebesar US$ 12,20 miliar.

Kinerja ekspor tersebut turun 10,03% dibanding Januari 2019, juga turun 11,33% year on year (yoy). Baik ekspor migas maupun nonmigas mengalami penurunan, masing-masing sebesar 11,55% dan 9,8% dibanding bulan sebelumnya.

Suhariyanto mengatakan Indonesia masih menghadapi tantangan dalam menggenjot ekspor. Antara lain turunnya ekonomi global termasuk Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) serta fluktuasi harga komoditas mentah. "Ini tantangan menggenjot ekspor karena ada perlambatan ekonomi negara tujuan utama dan harga komoditas sulit ditebak, serta ada pengaruh jumlah hari," ujar dia.

Dari sisi impor, nilai impor tersebut turun cukup tajam sebesar 18,61% dibanding Januari 2019 dan turun 14,02% yoy. Baik impor migas maupun nonmigas turun masing-masing sebesar 6,6% dan 20,1% dibanding bulan sebelumnya.

Impor yang mengalami penurunan paling banyak mesin dan peralatan listrik, bahan kimia organik, benda-benda besi dan baja, serta kendaraan dan bagiannya.

Dengan demikian, secara kumulatif Januari-Februari 2019 ekspor dan impor tercatat masing-masing US$ 26,46 miliar miliar dan US$ 27,19 miliar. Sehingga, defisit neraca perdagangan kumulatif tercatat mencapai US$ 0,73 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×