kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.496.000   5.000   0,34%
  • USD/IDR 15.500   0,00   0,00%
  • IDX 7.735   86,10   1,13%
  • KOMPAS100 1.202   10,90   0,91%
  • LQ45 959   9,37   0,99%
  • ISSI 233   1,70   0,73%
  • IDX30 492   5,97   1,23%
  • IDXHIDIV20 591   7,28   1,25%
  • IDX80 137   1,31   0,97%
  • IDXV30 143   0,56   0,39%
  • IDXQ30 164   1,93   1,19%

Di Depan Delegasi G20, Sri Mulyani: Kita Butuh Koneksi Bukan Perang


Jumat, 15 Juli 2022 / 16:18 WIB
Di Depan Delegasi G20, Sri Mulyani: Kita Butuh Koneksi Bukan Perang
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta agar negara yang tergabung dalam G20 bersatu dan membangun koneksi ketimbang menciptakan peperangan.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta agar negara yang tergabung dalam G20 bersatu dan membangun koneksi ketimbang menciptakan peperangan.

Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20 tahun ini, kata Sri Mulyani, terus berupaya menjembatani persoalan yang terjadi di berbagai negara anggota.

“Kami akan terus menjembatani dan kami akan membangun tembok yang tinggi, sebab kami percaya bahwa dunia membutuhkan banyak jembatan dan koneksi, bukan perang dan perang,” tutur Sri Mulyani dalam dalam sambutan pertemuan Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G20 di Nusa Dua Bali, Jumat (15/7).

Baca Juga: Permasalahan yang Beragam di Setiap Negara Jadi Tantangan Besar Presidensi G20

Sri Mulyani menegaskan, agar tidak terjadi konflik, negara G20 harus memperkuat multilaterisme, dan juga membangun jaring pengamanan untuk kerja sama di masa yang akan datang. Serta memperkuat komitmen untuk kemakmuran bersama.

“Kami sangat menyadari bahwa biaya kegagalan kami untuk bekerja sama lebih dari yang kami mampu. Konsekuensi kemanusiaan bagi dunia dan terutama bagi banyak negara berpenghasilan rendah akan menjadi bencana besar,” kata Sri Mulyani.

Menurut Sri Mulyani, agenda pertemuan G20 kali ini untuk memastikan stabilitas ekonomi makro dan keuangan tetap terjaga.

G20 juga berkomitmen untuk mengambil tindakan korektif yang cepat dan melakukan apapun dengan maksimal untuk mengatasi tantangan ekonomi dan keuangan yang sedang dihadapi saat ini.

Baca Juga: Waspada! Sri Mulyani Sebut Negara Berkembang Terancam Tak Bisa Bayar Utang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×