kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di balik terpilihnya Bambang Soesatyo, ada lobi 10 jam dan campur tangan elit politik


Jumat, 04 Oktober 2019 / 14:03 WIB
Di balik terpilihnya Bambang Soesatyo, ada lobi 10 jam dan campur tangan elit politik
PELANTIKAN PIMPINAN MPR BAMBANG SOESATYO


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

"Tak lupa kami ucapkan terima kasih pada Ibu Megawati Soekarnoputri yang telah memberikan dorongan agar (pemilihan) para pimpinan MPR RI bisa berjalan dengan musyawarah mufakat," ujar Bambang. "Kami juga menyampaikan terima kasih pada bapak Prabowo Subianto," tutur dia.

Selain itu, dalam pidatonya, Bambang juga mengucapkan terima masih kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa.

Seusai Rapat Paripurna MPR, Ahmad Muzani menceritakan proses keputusan Partai Gerindra yang akhirnya memutuskan mendukung Bambang Soesatyo menjadi ketua MPR. Muzani mengatakan, awalnya Prabowo menghubungi Megawati, meminta agar posisi Ketua MPR diberikan kepada Partai Gerindra.

"Jadi Pak Prabowo tadi berkomunikasi dengan Ibu Megawati detik-detik terakhir sebelum dilakukannya keputusan tentang ini. Komunikasi dimaksud tentang perihal ketua MPR dimana Prabowo meminta kepada ibu Mega agar diberikan kepada Gerindra," kata Muzani.

Muzani mengatakan, Megawati tidak menolak permintaan Prabowo tersebut, namun proses pemilihan pimpinan MPR sudah berlangsung dan delapan fraksi, selain Gerindra, sudah menentukan pilihan.

Baca Juga: Berikut daftar 10 calon Ketua MPR periode 2019-2024

Oleh karenanya, kata dia, Megawati meminta pengertian Prabowo dan menerima dengan baik hasil pemilihan pimpinan MPR. "Karena itu, Ibu Mega memohon pengertian Pak Prabowo agar bisa menerima proses ini dengan baik dan menjaga MPR dengan musyawarah untuk mufakat. Meskipun ibu Mega sepenuhnya menyerahkan keputusan ini kepada Prabowo kemudian sebagai partai yang mandiri," ujarnya.

Muzani mengatakan, dirinya juga menyampaikan kepada Prabowo tentang peta fraksi-fraksi penetapan calon ketua MPR dan melaporkan hasil pembicaraanya dengan PAN, PKS dan Demokrat dalam lobi-lobi fraksi.

Berdasarkan hal itu, kata Muzani, Prabowo memutuskan agar dirinya tak meneruskan pencalonan sebagai Ketua MPR. "Akhirnya beliau ambil keputusan demi kepentingan lebih besar, ya sudah kamu tidak usah meneruskan pencalonan sebagai ketua MPR," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lobi 10 Jam dan Andil Prabowo-Megawati dalam Pemilihan Ketua MPR..."
Penulis : Kristian Erdianto
Editor : Bayu Galih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×