kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Dhana resmi ajukan penangguhan penahanan


Senin, 05 Maret 2012 / 12:07 WIB
Dhana resmi ajukan penangguhan penahanan
ILUSTRASI. Seorang tenaga medis berjalan di samping warga yang beristirahat setelah menerima dosis vaksin virus corona (COVID-19) di Beijing, China, Jumat (15/1/2021). REUTERS/Carlos Garcia Rawlins


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Test Test

JAKARTA. Tersangka kasus dugaan korupsi di Direktorat Jendral Pajak, Dhana Widyatmika akhirnya secara resmi Senin ini (5/3) mengajukan penangguhan penahanan.

Menurut salah satu pengacara Dhana, Daniel Alfredo, permohonan penangguhan penahanan sebetulnya sudah diserahkan pada hari Sabtu (3/3) kemarin. Namun karena hari Sabtu Kejaksaan Agung libur, maka baru bisa diproses Senin ini.

Alasan pengajuan penangguhan ini, menurut Daniel, karena kliennya tidak akan melarikan diri, ataupun menghilangkan barang bukti, sebagaimana alasan pihak Kejaksaan menahan Dhana. "Selama ini klien kami selalu kooperatif dengan penyidik, jadi itu menjadi jaminan kami," ujar Daniel.

Daniel juga mengatakan saat ini paspor Dhana juga sudah ditahan oleh penyidik. Selain itu, mantan pegawai di Ditjen Pajak ini juga masih memiliki anak yang berusia balita.

Sementara itu, terkait permohonan ini, Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Khusus (Jampidsus), Andhi Nirwanto bilang pihaknya akan meneliti lebih dulu isi permohonan tersebut. Baru setelah itu akan diputuskan apakah permohonannya ditolak atau diterima. "Saat ini belum diputuskan, penyidik masih mendalaminya," ujar Andhi.

Saat ini Dhana sudah di Tahan di Rumah Tahanan Salemba cabang Kejaksaan. Sebelumnya, mantan pegawai di Ditjen Pajak ini diduga telah melakukan tindak pidana korupsi dan pencucian uang.

Alumnus Sekolah Tinggi Akuntansi Negeri (STAN) tersebut diduga telah menerima sejumlah uang gratifikasi dan suap dari perusahaan wajib pajak yang dia tangani. Kecurigaan kejaksaan bermula dari adanya laporan dari Masyarakat dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi (PPATK), terkait sejumlah transaksi mencurigakan yang bernilai miliaran rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×