kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Desa Wisata sudah mulai kembali beroperasi dengan kapasitas wisatawan yang terbatas


Jumat, 05 November 2021 / 18:18 WIB
Desa Wisata sudah mulai kembali beroperasi dengan kapasitas wisatawan yang terbatas
ILUSTRASI. Instagram?Desa Wisata Sindangkasih Garut


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Noverius Laoli

Senada, pengelola Desa Wisata Sindangkasih juga menjelaskan kalau Desa Sindangkasih sudah buka kembali dengan menerapkan aturan protokol kesehatan yang ketat, seperti prinsip 5M, yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

“Semua pengelola wisata wajib mengikuti program vaksinasi,” imbuh Dedi.

Dedi menambahkan, bahwa saat ini pengelola Desa Wisata Sindangkasih membuka kembali kunjungan dengan kapasitas 25% dan wisatawan perlu menunjukkan kartu vaksinasi. Menurutnya, kunjungan akan terus dibatasi sampai PPKM selesai. 

Untuk persiapan Desa Wisata Tinalah, Galuh juga mengatakan bahwa saat ini sudah melakukan koordinasi internal untuk penguatan dan kesiapan paket paket wisata, pengecekan sarana prasarana, dan pengembangan paket yang sesuai dengan masa pandemi, serta kapasitas pengunjung sebanyak 25%.

Baca Juga: Begini rencana pengembangan Kawasan Rebana dan Jabar Selatan

Bahkan menurutnya efek dari pelonggaran saat ini sudah ada permintaan kegiatan, baik dari tour travel, instansi, sekolah, maupun kampus untuk kegiatan wisata, workshop, dan studi banding. 

Dengan kondisi yang belum 100% aman, dan potensi pengetatan masih tetap ada, Galuh menjelaskan bahwa di Desa Wisata Tinalah ada upaya inovasi yang bernilai tambah, seperti penjualan hampers produk UMKM dan ekonomi kreatif dari Desa Wisata Tinalah. 

Sementara itu, apabila kembali ada pengetatan di Desa Wisata Sindangkasih, Dedi menuturkan bahwa tidak ada upaya-upaya lain yang bisa dilakukan, karena hanya bisa melakukan perawatan dan penataan sarana wisata walaupun swadaya dari masyarakat.

Selanjutnya: Dukung energi terbarukan, INDY turut kembangkan ekosistem kendaraan listrik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×