Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Ingin mengulang sukses tahun-tahun sebelumnya, Pemerintah kembali menggelar Program Integrasi Perkebunan dengan Peternakan selama 2009. Departemen Pertanian (Deptan) sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 7,2 triliun.
Dengan dana sebanyak itu, Deptan berencana memperluas cakupan program yang sudah berjalan sejak 2007 lalu. Tahun lalu, program ini menyebar di 14 provinsi. "Tahun ini, kami akan memperluasnya menjadi 18 provinsi," kata Direktur Jenderal Perkebunan Deptan Achmad Manggabarani, kemarin (12/4).
Awalnya, integrasi perkebunan dan peternakan hanya menyatukan kebun kelapa sawit dengan ternak sapi saja. Nah tahun ini, Achmad bilang, Deptan juga akan mengembangkan integrasi pada kebun kakao atau coklat dengan ternak kambing.
Soalnya, program tersebut terbukti banyak manfaatnya. Contohnya, integrasi kebun sawit dan ternak sapi. Para pekebun sawit bisa menggunakan sapi sebagai pengendali rumput liar yang banyak tumbuh di areal perkebunan. Sapi juga bisa untuk menarik gerobak pengangkut hasil panen. "Kotoran sapi juga menjadi bahan pupuk organik dan biogas," ujar Achmad.
Pekebun sawit tidak perlu pusing-pusing mencari pakan sapi. Selain rumput liar yang tumbuh di areal perkebunan, mereka juga bisa memanfaatkan pelepah dan daun sawit sebagai pakan. Hanya, butuh alat pencacah supaya sapi dengan mudah melumat pelepah dan daun sawit.
Achmad bilang, perkebunan rakyat sawit memberikan peluang untuk pengembangan peternakan sapi melalui kegiatan integrasi. Dalam setiap satu hektare lahan sawit, pekebun bisa memelihara tiga ekor sapi. Sebetulnya, "Program integrasi merupakan salah satu upaya menuju tercapainya swasembada daging pada 2010," kata dia.
Program Integrasi Perkebunan dan Peternakan, Achmad menambahkan, juga berjalan seiring dengan Program Revitalisasi Perkebunan Sawit, yang ditargetkan mencapai 400.000 hektare pada 2009 dan 1,5 juta hektare pada 2011. Pada 2008 lalu, Deptan sudah merevitalisasi 128.000 hektare kebun sawit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News