kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Demokrat masih yakin poros baru bisa terbentuk


Senin, 05 Mei 2014 / 17:01 WIB
Demokrat masih yakin poros baru bisa terbentuk
ILUSTRASI. Rupiah: Petugas teller menghitung uang pecahan Rp100.000,- di salah satu bank di Jakarta


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Wacana pembentukan poros baru yang digalang Partai Demokrat dengan mengandalkan partai koalisi saat ini menjadi tanda tanya. Pasalnya, beberapa parpol kemungkinkan besar akan merapat ke poros lain untuk menghadapi pemilu presiden mendatang.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah hampir pasti berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk mengusung bakal calon presiden Joko Widodo. Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dikabarkan bakal merapat ke Partai Gerindra untuk mengusung bakal capres Prabowo Subianto. Lalu, bagaimana nasib poros Demokrat?

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Suaidi Marasabessy mengatakan, partainya masih tetap optimistis koalisi yang digalang partainya bisa terbentuk. “Kalau saya bilang bahkan besar kemungkinannya,” ucap Suaidi saat dihubungi, Senin (5/5/2014).

Suaidi mengatakan, masih ada partai-partai lainnya yang belum menentukan sikap seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

Selain itu, Suaidi berkeyakinan popularitas Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang masih tinggi membuat partai lain akan mempertimbangkan untuk bergabung dengan Demokrat. Bisa jadi, partai seperti PAN dan PKS kembali ke Demokrat.

“Walaupun pak SBY tidak bisa lagi dimajukan, tapi dengan dia menjadi king maker, saya rasa pasti ada pengaruhnya. Apalagi, kalau hasil konvensi nanti elektabilitasnya cukup tinggi,” ujar Sekretaris Komite Konvensi Capres Partai Demokrat itu.

Menurut dia, penentuan koalisi sangat bergantung pada dua hal, yakin hasil konvensi dan hasil pemilu legislatif versi Komisi Pemilihan Umum. Selama dua hal itu belum diumumkan, menurut Suaidi, fungsionaris Partai Demokrat tetap menjalin komunikasi dengan berbagai partai.

Berdasarkan hasil hitung cepat Kompas, Partai Demokrat berada di peringkat keempat dengan perolehan suara 9,43 persen. PDI Perjuangan mendapat posisi teratas dengan 19,24 persen, Partai Golkar 15,01 persen, dan Partai Gerindra 11,77 persen.

Pada saat partai-partai lain tengah sibuk membentuk koalisi, Partai Demokrat terlihat lebih pasif. Belum diketahui pasti arah koalisi partai pemenang Pemilu 2009 itu. Hanya, berdasarkan hasil hitung cepat, Demokrat tidak bisa mengusung capres-cawapres sendiri. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×