kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Demokrat hadir di pertemuan Koalisi Merah Putih


Sabtu, 04 Oktober 2014 / 21:29 WIB
Demokrat hadir di pertemuan Koalisi Merah Putih
ILUSTRASI. Kolesterol


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA.  Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua turut mengikuti pertemuan dengan Koalisi Merah Putih di kediaman Ketua Presidium KMP Aburizal Bakrie, di Jalan Ki Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (4/10) malam.

Padahal partai berlambang mercy itu sudah menegaskan menjadi penyeimbang, tidak bergabung kepada KMP atau pun koalisi Jokowi-JK. Max tiba agak belakangan sekitar pukul 19.45 WIB dengan menumpang mobil Mercedes Benz bernomor polisi B 16 MSC.

Sebelumnya sudah terlebih dahulu hadir Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung, Ketua Majelis Pertimbangan Pertimbangan PAN Amien Rais dan elite koalisi lainnya.

Max tak mau banyak berkomentar saat dihadang wartawan yang menunggu di luar rumah. Saat ditanya mengenai agenda malam ini, hingga peluang Ketua Fraksi Demokrat periode lalu Nurhayati Ali Assegaff menjadi calon pimpinan MPR, dia hanya menjawab singkat.

"Saya belum tahu, saya cuma diundang (dalam pertemuan ini)," ujarnya.

Meski menyatakan sebagai penyeimbang, Demokrat dalam sidang paripurna pemilihan pimpinan DPR kemarin masuk kedalam paket yang diajukan KMP. KMP akhirnya berhasil mendapatkan empat kursi pimpinan DPR, yakni Setya Novanto (Golkar) sebagai Ketua DPR dan tiga Wakil Ketua DPR, yakni Fahri Hamzah (PKS), Taufik Kurniawan (PAN), dan Fadli Zon (Gerindra). Satu kursi terakhir diberikan kepada politisi Partai Demokrat Agus Hermanto.

Koalisi Jokowi-JK hanya terdiri dari empat partai dan gagal melobi partai lain hingga akhirnya gagal pula mengusung paket calon pimpinan. Paket calon pimpinan harus mencakup lima orang dari lima fraksi yang berbeda. Pemilihan MPR mendatang akan dilakukan dengan mekanisme serupa. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×