kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.491.000   8.000   0,32%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

Demokrat belum cabut dukungan ke Prabowo-Hatta


Minggu, 03 Agustus 2014 / 13:37 WIB
Demokrat belum cabut dukungan ke Prabowo-Hatta
ILUSTRASI. Film All Quiet on The Western Front dan sederet daftar film nominasi Best Picture Oscar yang wajib ditonton para penggemar film.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua menegaskan, hingga saat ini Demokrat masih tetap tergabung dalam koalisi partai pendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Menurut Max, isu Demokrat akan pindah ke kubu pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla hanya dihembuskan oleh pihak luar dan wartawan.

"Sampai hari ini belum kita cabut dukungan Prabowo-Hatta," ujar Max saat baru tiba untuk menghadiri acara Halal Bihalal di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Minggu (3/8).

Max mengatakan, partainya masih konsisten seperti pada saat pertama kali Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarif Hasan menyatakan Demokrat resmi memberikan dukungan kepada Prabowo-Hatta.

Menurut Max, partainya tidak mencari-cari kekuasaan seperti partai lain. Konsep yang diusung Prabowo-Hatta, kata dia, sejalan dengan konsep yang sudah dijalankan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama 10 tahun memerintah.

"Jangan samakan kami dengan PKB atau yang lain. Yang langsung nempel-nempel yang mencari kekuasaan. Kami enggak mencari kekuasaan. Kalau mau mencari kekuasaan kami dengan yang mau menang saja dari awal gitu," tegas Max.

Kubu Prabowo-Hatta tengah menggugat ke Mahkamah Konstitusi terkait keputusan KPU yang menetapkan Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Mereka juga mendorong dibentuknya panitia khusus Pilpres di DPR. Mereka beralasan terjadi kecurangan dalam Pilpres 9 Juli lalu.

Hanya, Demokrat tidak ikut dalam deklarasi koalisi Merah Putih yang dipermanenkan. Koalisi itu dilanjutkan dalam kerja sama di parlemen. ( Fathur Rochman)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×