kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Defisit transaksi berjalan susut US$ 1,85 miliar


Kamis, 13 November 2014 / 18:26 WIB
Defisit transaksi berjalan susut US$ 1,85 miliar
ILUSTRASI. Umat Budha bermeditasi saat detik-detik perayaan Tri Suci Waisak 2566 BE/2022 di pelataran candi Borobudur, Magelang, Jateng, Senin (16/5/2022).ANTARA FOTO/Anis Efizudin/rwa.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menghitung besarnya current account deficit (CAD) atawa defisit transaksi berjalan Indonesia pada triwulan III 2014 sebesar US$ 6,84 miliar atau 3,07% dari PDB. Nilai defisit ini turun US$ 1,85 miliar dibanding triwulan sebelumnya yang mencapai US$ 8,69 miliar atau 4,07% dari PDB. 

Bila dibanding periode yang sama tahun lalu, defisit transaksi berjalan triwulan III 2014 susut US$ 1,8 miliar. Periode triwulan III 2013 lalu defisit transaksi berjalan mencapai US$ 8,64 miliar atau 3,89% dari PDB.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, perbaikan defisit transaksi berjalan pada triwulan III 2014 didukung oleh kenaikan surplus neraca non migas. Surplus neraca non migas pada triwulan III 2014 lebih tinggi dibanding triwulan III 2013.

BI mencatat, neraca non migas triwulan III tahun ini surplusnya mencapai US$ 4,3 miliar atau lebih tinggi dibanding triwulan III tahun lalu yang hanya US$ 2,1 miliar. "Ini adalah salah satu perbaikan yang sangat signifikan dari kebijakan stabilisasi kita," ujarnya Perry, Kamis (13/11),

Peningkatan surplus non migas didorong positifnya ekspor manufaktur dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi Amerika dan mulai pulihnya ekspor tambang pasca keluarnya izin ekspor mineral mentah. Sementara itu, pada sisi neraca migas masih menuai defisit.

Perry menjelaskan, defisit migas triwulan III 2014 mencapai US$ 3,1 miliar atau lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 2,6 miliar. Inilah yang kemudian, diakui Perry, perbaikan pada defisit transaksi berjalan belum bisa signifikan.

Untuk neraca jasa, dirinya menjelaskan, yang terkait impor mengalami penurunan karena impor non migas turun. Karena itu kondisi defisit neraca jasa pada triwulan III bila dibanding triwulan sebelumnya akan lebih rendah. 

Dengan perbaikan yang terjadi pada triwulan III, hingga akhir tahun, BI memperkirakan defisit transaksi berjalan akan bisa berada di bawah US$ 26 miliar atau sekitar 3% dari PDB.  Adapun data resmi mengenai defisit transaksi berjalan dan neraca pembayaran Indonesia (NPI) triwulan III 2014 secara keseluruhan akan dirilis oleh BI pada Jumat (14/11).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×