kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Defisit transaksi berjalan kuartal III bisa 1,8%


Senin, 19 Oktober 2015 / 06:18 WIB
Defisit transaksi berjalan kuartal III bisa 1,8%


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) meyakini defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) kuartal III-2015 bakal lebih baik dibandingkan dengan kuartal-kuartal sebelumnya.

Bahkan, BI memproyeksi, CAD kuartal-III 2015 bisa di bawah 2% dari produk domestik bruto (PDB).

Gubernur BI Agus Martowardojo mengungkapkan, pada kuartal III-2015 CAD bisa mencapai 1,85% dari PDB. Angka ini lebih rendah ketimbang CAD pada kuartal III-2014 yang mencapai US$ 6,84 miliar atau 3,07% dari PDB.

"Ini semua menunjukkan kondisi pengendalian CAD yang lebih baik," katanya akhir pekan lalu. Bila dibandingkan dua kuartal sebelumnya di tahun ini, CAD di kuartal III-2015 juga diperkirakan bakal lebih baik.

Sebagai gambaran, pada kuartal I-2015 CAD mencapai US$ 3,84 miliar atau 1,8% dari PDB. Sedang di kuartal II-2015 CAD mencapai US$ 4,48 miliar atau 2,05% dari PDB.

Menyempitnya CAD ini salah satunya didorong surplus neraca perdagangan yang disebabkan penurunan laju impor di tengah melemahnya pertumbuhan ekspor. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sepanjang kuartal III-2015, neraca perdagangan surplus US$ 2,78 miliar.

Dengan tren penurunan ini, Agus meyakini defisit transaksi berjalan hingga akhir 2015 akan ada di kisaran 2% dari PDB - 2,1% dari PDB.

Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih memproyeksi, dengan surplus neraca dagang di kuartal III-2015 maka CAD pada periode itu akan ada di kisaran 1,9% dari PDB - 2,1% dari PDB.

Namun, kata Lana penyempitan CAD ini lebih disebabkan karena faktor penurunan impor yang cukup drastis di tahun ini. Sementara itu, bila di kuartal IV-2015 ada peningkatan belanja modal dari pemerintah, maka CAD hingga akhir tahun berpotensi meningkat menjadi sekitar 2% dari PDB.

Sebaliknya, jika peningkatan impor di kuartal IV-2015 tidak terlalu signifikan maka CAD sepanjang 2015 bisa di bawah kisaran 2% dari PDB.

"Kalau impornya naik, surplus neraca dagang tidak terlalu banyak, tidak apa-apa CAD melebar. Saya kira CAD hingga akhir tahun di kisaran 2,3%-2,5% (dari PDB) masih aman," ungkap Lana.

Sementara itu, ekonom INDEF Eko Listyanto memperkirakan CAD kuartal III-2015 ada di kisaran 1,8% dari PDB. Hingga akhir tahun, Eko memperkirakan CAD bisa di bawah 2% dari PDB.

Alasannya, meski impor diperkirakan naik di kuartal IV-2015, tapi pada saat yang sama akan ada kenaikan ekspor CPO.

"Komoditas sawit ke Amerika Serikat (AS) mulai meningkat. Ekspor ke India juga besar sekali karena ekonominya mampu bertahan," kata Eko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×