kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Defisit Q3 2017 membaik jadi 1,65% dari PDB


Jumat, 10 November 2017 / 16:53 WIB
Defisit Q3 2017 membaik jadi 1,65% dari PDB


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat defisit transaksi berjalan kuartal ketiga tahun ini sebesar US$ 4,3 miliar atau 1,65% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini membaik dibanding defisit pada kuartal sebelumnya yang sebesar US$ 4,8 miliar atau 1,91% PDB.

Tak hanya itu, defisit transaksi berjalan pada kuartal ketiga tahun ini juga lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada periode yang sama tahun 2016 yang sebesar US$ 5,1 miliar atau 2,09% PDB.

"Perbaikan defisit transaksi berjalan tersebut seiring dengan kenaikan surplus neraca perdagangan barang dan penurunan defisit neraca pendapatan primer," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI yang dikutip dari keterangan resmi, Jumat (10/11).

Neraca perdagangan barang di kuartal ketiga tahun ini tercatat sebesar US$ 5,3 miliar, naik 9,5% dibanding kuartal sebelumnya dan naik 35% year on year (YoY). Kenaikan itu, didorong oleh meningkatnya ekspor, baik secara nilai maupun volume. Walaupun kinerja impor juga mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan permintaan domestik.

Di sisi lain, neraca jasa kembali mencatat defisit US& 2,2 miliar, relatif sama dengan kuartal sebelumnya. Perkembangan ini dipengaruhi oleh kenaikan defisit jasa transportasi yang diimbangi oleh perbaikan kinerja beraca jasa perjalanan dan jasa lainnya.

Sementara itu, defisit neraca primer tercatat US$ 8,4 miliar, lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang sebesar US$ 8,6 miliar. Penurunannya, terutama dipengaruhi pembayaran dividen yang lebih rendah sesuai pola musiman. Selain itu, penurunan defisit neraca pendapatan primer juga karena menurunnya pembayaran pendapatan investasi langsung dan bunga pinjaman luar negeri.

Sedangkan neraca pendapatan sekunder kuartal kedua 2017 mencatat surplus US$ 1 miliar, sedikit lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya yang sebesar US$ 1,1 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×