kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Defisit pasokan air Palyja kian parah


Senin, 05 Agustus 2013 / 09:05 WIB
Defisit pasokan air Palyja kian parah
ILUSTRASI. Saat ini, kalangan super tajir menjadi perhatian banyak pihak. Tak terkecuali pihak Kementerian Keuangan. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak


Reporter: Fahriyadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), operator penyediaan dan pelayanan air bersih untuk wilayah Barat DKI Jakarta, kembali mengumumkan bahwa pasokan air Palyja kepada pelanggan pada Miinggu, 4 Agustus 2013 masih mengalami gangguan bahkan lebih buruk dari kondisi Sabtu, 3 Agustus 2013.

Gangguan ini diakibatkan belum selesainya perbaikan Panel Pompa Air Baku (PAB) Cawang milik pihak ketiga Perum Jasa Tirta (PJT) II, yang terbakar pada hari Sabtu pagi lalu.

"Palyja menyampaikan permohon maaf kepada seluruh pelanggan yang mengalami gangguan.  Kondisi ini di luar kendali dan wewenang kami," ujar Corporate Communication & Social Responsibilities Division Head, Meyritha Maryanie, Minggu (4/8).

Untuk mengklarifikasi pemberitaan yang simpang siur, Meyritha kembali menegaskan bahwa yang terbakar adalah properti milik PJT II, bukan milik dan dikelola Palyja. Hal ini, disebutnya sama sekali diluar kendali dan wewenang manajemen Palyja.

"Namun dampak dari terbakarnya peralatan tersebut mengakibatkan menurunnya pasokan air baku dari Kanal Tarum Barat yang dikelola oleh PJT II," katanya.

Per Minggu, 4 Agustus 2013 pukul 16:00 WIB, kondisi pasokan air Palyja di Pejompongan hanya menerima 650 liter per detik dari normalnya 5.600 liter per detik yang berasal dari PJT II.

Meyritha bilang, hingga kemarin, tambahan suplai air baku dari Kanal Banjir Barat (KBB) juga menurun. Jika pada Sabtu (3/8) lalu mencapai 2.000 liter per detik, maka pada Minggu (4/8) turun menjadi hanya 450 liter per detik.

"Kami telah berupaya mencari solusi dengan menambah pasokan dari Tangerang dan pihak lain.  Biasanya kami menerima dari Tangerang 2.800 liter per detik, dan dinaikkan menjadi 3.000 liter per detik, juga dari operator wilayah timur Jakarta sebesar 350 liter per detik. Namun, kami masih mengalami kekurangan pasokan air baku yang menurun sekitar 40%," paparnya.

Ia bilang kondisi ini lebih buruk dari kondisi sehari sebelumnya, yakni terjadinya defisit 30%.  Ia pun berharap agar Palyja mendapat tambahan air baku lagi melalui Kanal Banjir Barat yang hari ini airnya hanya dapat diambil 450 liter per detik.

Menurutnya bila kondisi ini berlanjut hingga Senin (5/8) ini, maka pihaknya mempertimbangkan untuk melakukan Penggiliran (Rationing) di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Barat yang suplai airnya lebih baik dan airnya akan dialirkan khususnya ke bagian Utara Jakarta yang meliputi Jakarta Pusat dan Jakarta Utara.

Terjadinya defisit air baku ini, lanjut Meyritha menyebabkan gangguan berupa pasokan air berkurang dan terhenti untuk di beberapa wilayah pelayanan Palyja.

Berikut wilayah yang terdampak akibat terbakarnya Panel Pompa PJT II Cawang :

-Suplai air berkurang:

Gelora, Bendungan Hilir, Karet Tengsin, Setiabudi, Karet, Karet Kuningan, Karet Semanggi, KuninganTimur, Pasar Manggis, Menteng Atas, Menteng Dalam, Manggarai, Senayan, Rawa Barat, Kuningan Barat, Kota Bambu, Grogol, Tomang, Jatipulo, Cideng, Petamburan, Kebon Melati, Angke, Jembatan Lima, Tambora, Glodok, Keagungan, Tanah Sereal, Jembatan Besi, Duri Utara, Krukut, Duri Selatan, Kali Anyar, Grogol, Duri Pulo, Petojo Utara, Duri Kepa, Tanjung Duren Selatan,Tanjung Duren Utara, Jelambar baru dan Jelambar.

- Suplai air terhenti:

Petojo Selatan, Kampung Bali, Kebon Kacang, Gambir, Kebon Sirih, Gondangdia, Menteng, Sisi Pegangsaan, Sisi Cikini, Sisi Kwitang, Sisi Senen, Kebon Kelapa, Mahpar, Mangga Besar, Tangki, Taman Sari, Pasar Baru, Karang Anyar, Kartini, Mangga Dua Selatan, Slipi, Penjaringan, Pekojan, Roa Malaka, Ancol, Pinangsia, Pluit, Palmerah. Kemanggisan, Suka Bumi Utara, Kebon Jeruk dan Kedoya Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×