Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menargetkan rasio defisit anggaran 1,84% dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019. Angka ini merupakan yang terendah dalam lima tahun terakhir sejak tahun 2014 dimana defisit anggaran kala itu ditetapkan 2,25% terhadap PDB.
Untuk membiayai defisit tersebut, pemerintah bakal menurunkan tambahan utang.
“Pengelolaan utang lebih berhati-hati untuk mengurangi risiko dan biaya, serta mengarahkan penggunaannya secara lebih produktif untuk program pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, perlindungan sosial, serta pembangunan daerah,” kata Presiden Joko Widodo di Gedung DPR RI, Kamis (16/8).
Ia mengakui, pada tahun-tahun sebelumnya, Indonesia masih mengalami kenaikan pembiayaan akibat ekspansi fiskal untuk stabilisasi dan memperkecil dampak merosotnya harga komoditas pada waktu itu.
Meski begitu, pada tahun 2019, pemerintah tetap mengambil kebijakan fiskal ekspansif yang terukur.
Sementara itu, pembiayaan dari defisit anggaran ini ditargetkan sebesar Rp 297,2 triliun dengan pembiayaan yang sebesar Rp 359,3 triliun dan pembiayaan investasi sebesar Rp 74,8 triliun.
“Selain penurunan defisit anggaran, untuk mengendalikan tambahan utang, pemerintah juga melakukan pengurangan pembiayaan anggaran dalam tahun 2019 sebesar 5,4%. Langkah pengendalian ini konsisten dengan yang dilakukan di tahun 2018, yang juga mengurangi pembiayaan sekitar 14,3%,” kata Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News