kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Defisit anggaran akhir April susut jadi Rp 55,1 triliun


Jumat, 11 Mei 2018 / 23:06 WIB
Defisit anggaran akhir April susut jadi Rp 55,1 triliun
ILUSTRASI. Menkeu memaparkan realisasi APBN


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun ini lebih kuat, yang ditandai oleh realisasinya yang positif. Salah satunya terlihat dari defisit anggaran yang menurun.

Menkeu bilang, defisit anggaran hingga akhir April 2018 tercatat sebesar Rp 55,1 triliun. Angka ini jauh lebih rendah dari akhir Maret 2018 yang mencapai Rp 85,78 triliun dan lebih rendah dari April 2017 yang sebesar Rp 72,2 triliun.

"Bahkan, keseimbangan primer kita surplus Rp 24,2 triliun, jauh lebih besar dibanding tahun lalu pada periode yang sama sebesar Rp 3,7 triliun," kata Sri Mulyani saat konferensi pers di Kantor Pusat Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemkeu), Jumat (11/5).

Dari sisi penerimaan, hingga akhir bulan lalu pemerintah berhasil mengumpulkan penerimaan perpajakan sebesar Rp 416,9 triliun. Sri Mulyani mengatakan, angka itu tumbuh 25,8% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Untuk penerimaan pajak saja, tumbuh 11,2% jika memasukkan penerimaan tax amnesty dan tumbuh hampir 15% apabila tanpa memasukkan penerimaan tax amnesty.

Kontribusi utama penerimaan pajak, yakni dari pajak pertambahan nilai (PPN) yang tumbuh 14,1% dan pajak penghasilan (PPh) yang non migas yang tumbuh 17,3% tanpa memasukkan tax amnesty. Selain itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sumberdaya alam dan penerimaan cukai juga meningkat dibanding tahun lalu.

Dari sisi belanja, Sri Mulyani mengklaim seluruh belanja kementerian dan lembaga (K/L) meningkat. "Oleh karena itu dia bisa menyumbangkan faktor positif ke pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal pertama. Momentum belanja ini diharapkan terjaga hingga akhir 2018," tambah Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×