Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat, realisasi defisit anggaran hingga Maret 2018 sebesar 0,58% dari PDB (kpoduk domestik bruto) atau sebesar Rp 85,78 triliun. Angka ini turun dibandingkan tahun sebelumnya yang 0,76% dari PDB.
“Di 2016 bahkan tiga bulan pertama sudah defisit 1,13%. Jadi kelihatan sekali trennya dalam APBN kita yang semakin baik dan kuat,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani di kantor Kemkeu, Jakarta, Senin (16/4).
Defisit tersebut didapat lantaran realisasi pendapatan negara per Maret 2018 mencapai Rp 333,78 triliun atau 17,6% dari target dalam APBN 2018. Di dalamnya, penerimaan perpajakan tumbuh sebesar 10,3% atau mencapai Rp 262,4 triliun (16,2% dari target APBN 2018) dan pertumbuhan realisasi PNBP yang sebesar Rp 17,9 triliun atau tumbuh 22,2% (25,8% dari target).
Sementara itu, belanja negara hingga akhir bulan lalu mencapai Rp 419,6 triliun atau 18,9% dari target belanja dalam APBN 2018 sebesar Rp 2.220,7 triliun. Realisasi belanja bulan lalu naik 4,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Realisasi tersebut terdiri atas belanja pemerintah pusat yang tumbuh 14,21% dari tahun lalu atau 16,1% dari pagu APBN 2018 dan transfer daerah dan dana desa yang turun 4,9% atau mencapai Rp 185,6 triliun (24,2 dari pagu APBN 2018).
Ia melanjutkan, dari sisi keseimbangan primer, sampai 31 Maret 2018 juga lebih kecil dari tahun sebelumnya di mana pada tahun ini defisit Rp 17,3 triliun dari tahun lalu yang Rp 38,7 triliun. Tahun 2016 juga lebih besar lagi, yakni mencapai Rp 90,4 triliun hanya dalam tiga bulan pertama.
“Realisasi defisit anggaran turun ini menunjukkan kami terus upayakan APBN kita terus dalam kondisi sehat dan fit. Karena kami terus antisipasi kondisi ekonomi baik lingkungan regional atau global. Kami akan jaga supaya selalu sehat, kuat dan fit,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News