Reporter: Yohan Rubiyantoro |
JAKARTA. Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan defisit anggaran 2009 akan kurang dari 2,5 persen Produk Domestik Bruto (PDB). Ia juga mengatakan pemerintah akan merevisi belanja pemerintah karena sejumlah harga material terus turun, selain itu harga minyak dunia juga terus merosot.
"Kami akan evaluasi pengeluaran karena saya yakin pengeluarannya akan lebih kecil dibanding dengan APBN 2009 yang dirancang pada Juli 2008, karena harga satuan pasti turun," katanya di Istana Wapres, Jumat (16/1).
Wapres mencontohkan, saat ini biaya membangun gedung pasti akan lebih murah dibanding tahun lalu. Sebab harga besi, baja, bbm dan sejumlah material sudah turun. "Karena itu saya yakin angka defisit bisa lebih kecil lagi, karena pengeluaran turun," tambahnya.
Namun Wapres menjelaskan, sejumlah revisi APBN masih dapat berubah. Sebab pemerintah pun masih akan membahas perubahan APBN bersama DPR. Pemerintah masih akan menghitung secara pasti berapa besar penerimaan dan pengeluaran negara. "asumsi itu masih bergerak terus. Berapa yang bisa dihemat dan berapa besar jumlah stimulus itu pada akhirnya melalui persetujuan antara pemerintah dan DPR," urainya.
Meskipun pemerintah telah merevisi target perekonomian dari 6 % menjadi 5 %, Wapres mengaku tetap optimis target ekspor masih dapat tercapai. Sejumlah komoditas ekspor andalan seperti batubara dan CPO juga tidak akan anjlok terlalu banyak. Nilai ekspor akan mengalami
penurunan namun volume ekspor relatif tetap. "Nilai ekspor turun karena harga dunia turun, tetapi volumenya tidak akan turun banyak," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News