kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Debt Ceiling AS Akan Beri Dampak ke RI, BI Pasang Kuda-kuda Kuat


Minggu, 28 Mei 2023 / 16:33 WIB
Debt Ceiling AS Akan Beri Dampak ke RI, BI Pasang Kuda-kuda Kuat
ILUSTRASI. Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (AS) tengah merampungkan pembahasan mengenaik plafon utang AS. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (AS) tengah merampungkan pembahasan mengenai plafon utang AS (debt ceiling). 

Ini menyambut kekhawatiran global akan potensi gagal bayar utang pemerintah negeri Paman Sam, yang berpotensi memunculkan perubahan peringkat utang. 

Gubernur Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, tensi tinggi di AS ini akan memberikan dampak terhadap Indonesia. 

Baca Juga: Debt Ceiling Jadi Penggerak Utama Pelemahan Rupiah di Pekan Ini

Terlebih, kesepakatan belum dicapai. Sehingga ada kemungkinan ambang batas utang yang tinggi atau ambang batas utang ditetapkan rendah. 

"Ini menimbulkan ketidakpastian pasar keuangan global, akibat isu negosiasi ini. Dolar AS kemudian menguat dan memengaruhi nilai tukar, termasuk Indonesia," terang Perry dalam konferensi pers, belum lama ini. 

Selain dolar AS yang menguat, dampak selanjutnya adalah kemungkinan penguatan imbal hasil surat utang AS. Ini menambah ketidakpastian global. 

Baca Juga: White House, Republican Negotiators to Resume Debt Ceiling Talks Tuesday

Dengan risiko yang muncul tersebut, Perry menyebut BI akan memasang kuda-kuda yang kuat, yaitu dengan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. 

Ini akan dilakukan lewat triple intervention, yaitu intervensi di pasar spot, pasar DNDF, dan pasar SBN sekunder. 

Kemudian, BI juga akan menjalankan operasi twit dengan menjual SBN tenor jangka pendek, untuk menaikkan imbal hasil SBN jangka pendek tanpa menyebabkan imbal hasil SBN jangka panjang meningkat. 

"Dengan imbal hasil SBN jangka pendek yang naik, diharapkan ada aliran modal asing masuk sehingga mendukung nilai tukar rupiah," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×